search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bantah Pemerasan, Imigrasi Ngurah Rai Ancam Tuntut Balik Warga Tiongkok
Kamis, 17 September 2015, 22:00 WITA Follow
image

beritabali.com/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Yoseph H.A Renungan Widodo merasa geram kepada stafnya yang bertugas di Bandara Internasional Ngurah Rai. Pasalnya, Kepala Unit yang bertugas justru tidak melaporkan kasus pemerasan yang dicurigai dilakukan 2 orang staf bawahannya kepada warga Republik Rakyat Tiongkok, Zhang Tao (33).
 
"Saya tidak menerima informasi dari anggota saya, mereka mencoba menutupi hal tersebut dan justru wartawan yang memberikan informasi. Sungguh kurang ajar anggota saya itu, kejadian seperti ini saya tidak dilapori,"ujar Widodo dalam keterangannya, Kamis 17 September 2015.
Menurut Widodo, harusnya setiap peristiwa di Bandara Ngurah Rai bawahannya wajib melaporkan hal tersebut. Sehingga kelalaian tersebut adalah tanggungjawab Kepala Unit, dan berbeda jika hal itu dilaporkan ke pihaknya, sehingga tanggung jawab akan beralih ke pihaknya. Untuk itu, ia memastikan bahwa kedua petugas tersebut bakal dikenai sanksi sesuai PP 53.
 
"Petugas yang bersangkutan saat ini kami telah skorsing. Disamping itu, saat ini ia sedang diperiksa di Polresta Denpasar. Sedangkan supervisor yang bersangkutan dilakukan pelatihan kembali tentang bahasa yang disampaikan‎, karena ketika memberikan kebijakan yang bersifat abu-abu untuk mengizinkan dilakukan kewenangan yang diluar tugasnya," jelasnya.
Ia berdalih jika dalam kasus tersebut tidak ada unsur pemerasan yang dilakukan oleh 2 oknum petugas, ‎pada Sabtu (12/9/2015) dinihari lalu di bandara Internasional Ngurah Rai. ‎Menurutnya,  waktu itu petugas hendak mencoba membuktikan adanya percobaan pelanggaran keimigrasian, yang dilakukan oleh sekelompok warga negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang berjumlah 6 orang.‎ 
 
Namun sayang, ketika mencoba membuktikan hal tersebut, petugas malah dilaporkan dengan unsur pemerasan kepada pihak kepolisian. Dimana 2 oknum petugas dipaksa menerima uang sebesar 200 Renminbi (Nilai Mata Uang Yuan China) guna memperlancar pemeriksaan kepada Zhang Tao yang dicurigai berbohong‎ saat diperiksa petugas. 
 
 
Ia menuturkan jika uang yang diberikan Zhang Tao tersebut disinyalir masih dipegang oleh pihak petugas bersangkutan. Sebab ketika diketahui dalam pemeriksaan, 2 oknum petugas tersebut tidak ada menyerahkan kepada Zhang Tao. Sehingg uang tersebut diperkirakan masih dipegang untuk membuktikan perbuatan Zhang Tao. Namun dirinya menegaskan apapun bentuk penerimaan uang oleh petugas adalah salah.
 
"‎Belum sempat kami melakukan tindakan, ternyata Zhang Tao sudah berpulang kenegaranya. Kami akan melaporkan ini kepada kepolisian, minimal kami akan menuntut kedutaannya untuk memaksa Zhang Tao untuk dihadirkan dalam berperkara disini, karena memberikan keterangan palsu," tuturnya.‎
‎‎Widodo memastikan pihaknya akan menuntut balik si pelapor, dalam hal ini seorang warga Tiongkok atas nama Zhang Tao. Penuntutan balik ini, diakuinya atas pertimbangan sejumlah hal yang bermuara pada pemberian laporan palsu. Termasuk mengenai perampasan handphone yang menurutnya sebenarnya adalah berupa aksi petugas untuk menghapus sejumlah video yang sempat diambil Zhang Tao saat itu. 
 
Dirinya menilai kemungkinan rombongan warga Republik Rakyat Tiongkok tersebut adalah gerombolan cyber crime, yang akan datang berturut-turut ke Bali. Widodo mengindikasi mereka berasal dari Hongkong dan rata-rata dididik, direkrut di Hongkong.
 
"Begitu sampai di Indonesia nantinya yang bersangkutan dikoordinir dan disewakan vila, dan perangkat IT serta operasional untuk melakukan tindakan cyber crime," pungkasnya.[bbn/dws]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami