Warga Kubutambahan Gelar Ngaben Sedaya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Menyambut upacara Pancawalikrama di Pura Besakih, Desa Pakraman Kubutambahan jumat (31/10) menggelar upacara
pengabenan sedaya yang diikuti 954 Sawa dan Ngelungah.
Baca juga:
Bupati Buleleng Dorong Digitalisasi Desa
Upacara pengabenan Sedaya Desa Pakraman Kubutambahan merupakan pengabenan massal untuk kedua kalinya, pengabenan sedaya pertama dilaksanakan pada tahun 1995 lalu.
“Pelaksaanaan pengebenan sedaya warga Desa Kubutambahan ini untuk menyambut rencana upacara panca walikrama di Pura Besakih, bahkan dalam pengabenan sedaya untuk kedua kalinya ini diikuti empatratus duapuluh satu sawa dan limaratus tigapuluh tiga ngelungah dari empat puluh tujuh dadia,” ungkap Kelian Pakraman Desa Kubutambahan Jro Pasek Ketut Warkadea.
Pengabenan Sedaya yang digelar secara bersama warga di Desa Kubutambahan tersebut menelan biaya sebesar enam ratus juta rupiah yang dikumpulkan secara swadaya masyarakat setempat,” Banten pokok itu bagi yang mempunyai sepuluh sawa, itu dikenakan dua juta kali sepuluh jadi duapuluh juta, kelebihan dari sepuluh sawa itu sampai dua puluh dikenakan kelebihannya satu juta limaratus ribu rupiah, dan kelebihan dari dua puluh sawa kelebihannya dikenakan satu juta dua ratus ribu rupiah.
Baca juga:
Bupati Buleleng Dorong Digitalisasi Desa
"Bagi ngerapuh atau ngelungah dikenakan biayanya untuk sepuluh sawa itu satu juta rupiah, bagi yang lebih dari sepuluh sawa untuk ngerapuh dikenakan tambahan biaya sebesar satu juta rupiah,” papar Warkadea.
Sementara dalam puncak pelaksanaan Pengabenan Sedaya di Desa Kubutambahan telah dilakukan upaya antisipasi terkait jalur jalan Pantura, sehingga kemacetan dapat dihindari dengan memanfaatkan satu jalur jalan secara bergantian.
Reporter: bbn/sas