Bengkel Ogoh-Ogoh Mangku Candra Panen Pesanan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menjelang perayaan hari raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 5 Maret Mendatang, masyarakat Bali mulai menyiapkan patung ogoh-ogoh yang akan diarak sehari sebelum perayaan Nyepi. Kondisi ini mendatangkan rejeki tersendiri bagi para pengrajin ogoh-ogoh karena mereka kebanjiran pesanan baik dari Bali maupun luar Bali.
Salah satu tempat membuat ogoh-ogoh yang panen pesanan adalah milik Mangku Wayan Candra di jalan Sesetan Denpasar. Sejak dua bulan terakhir, bengkel kerja pembuatan ogoh-ogoh miliknya sudah kebanjiran pesanan ogoh-ogoh untuk menyambut hari raya Nyepi 5 Maret mendatang.
Ogoh-ogoh atau patung besar tiga dimensi yang dibuat di tempat ini mempunyai bermacam ukuran mulai berukuran tinggi 1 meter hingga 5 meter. Bentuknya pun beragam mulai tokoh pewayangan, raksasa, macan, maupun sosok bhuta kala.Dengan dibantu puluhan karyawannya yang sudah berpengalaman di bidangnya, setiap ogoh-ogoh dapat dikerjakan antara 1 hari hingga 1 minggu tergantung besar kecilnya ukuran serta tingkat kesulitan bentuk dan kreasi ogoh-ogoh yang dipesan.
"Ogoh-ogoh merupakan karya seni yang berbentuk patung tiga dimensi yang dapat di pindah-pindahkan atau ditarikan secara ogah-ogah atau di goyang-goyangkan. Ogoh-ogoh kebanyakan dibuat dalam bentuk menyeramkan sebagai makna sebuah refleksi dari sifat-sifat negatif manusia seperti keserakahan, ketamakan, dan keangkaramurkaan agar tidak mengganggu manusia dan alam semesta," jelas Mangku Wayan Candra(12/2/2011).
Menjelang hari raya Nyepi tempat pembuatan ogoh-ogoh milik Mangku Wayan Candra sudah menerima ratusan pesanan ogoh-ogoh, baik yang sudah jadi (utuh) maupun hanya bagian kepala hingga topeng ogoh-ogoh saja. Banyaknya pesanan membuat Mangku Candra terpaksa harus menolak beberapa pesanan yang datang dari seluruh Bali dan beberapa kota di wilayah Jawa.
Satu ogoh-ogoh kreasi Mangku Wayan Candra dijual antara Rp 500 ribu hingga Rp 15 juta tergantung besar kecilnya ukuran dan bentuk kreasi ogoh-ogoh yang dipesan.Ogoh-ogoh diarak pada saat malam Pengerupukan atau satu hari menjelang hari raya Nyepi. Nantinya ogoh-ogoh akan diarak oleh masyarakat Hindu Bali di setiap ruas jalan sebagai simbol untuk menetralisir pengaruh jahat di muka bumi ini.
Reporter: bbn/psk