Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Soroti Dinamika Pemilu 2024, KMHDI Denpasar: Anak Muda Harus Ikut Ambil Peran
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pimpinan Cabang KMHDI Denpasar bersama Rumah Kebinekaan dan Kebangsaan Pasraman Satyam Eva Jayate, melangsungkan diskusi publik dengan tajuk 'Menelisik Pemilu 2024 dan Eskalasi Politik Dalam Bingkai Moderasi Beragama' menjelang pagelaran pesta demokrasi 2024.
Ketua PC KMHDI Denpasar, I Gusti Putu Putra Mahardika mengungkapkan, diskusi tersebut dilaksanakan sebagai bentuk keperdulian terhadap keberlangsungan demokrasi yang sehat menjelang tahun politik.
"Kita laksanakan diskusi ini, untuk saling bertukar pikiran tentang bagaimana memitigasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang terjadi menjelang, dan pasca Pemilu 2024," ujar Mahardika, di Denpasar, Kamis (25/5).
Ia juga mengatakan, anak muda mesti mengambil peran aktif dalam proses Pemilu 2024 mendatang, sebagai wujud kesadaran dan partisifasi kaum muda dalam menjaga dan mensukseskan pesta demokrasi.
"Anak muda harus ikut mengambil peran dalam proses Pemilu 2024 mendatang, kendatipun tidak atau belum berpartisifasi sebagai kontestan (calon Legislatif atau Eksekutif), setidaknya anak muda terlibat sebagai penyelenggaran Pemilu," terangnya.
Lebih lanjut, Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawa, yang dalam diskusi tersebut sebagai salah satu narasumber mengatakan, anak muda harus melek politik, dan mengambil peran dalam Pemilu.
"Organisasi pemuda, terutama KMHDI, mesti menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusifitas Pemilu," ujarnya.
Ia juga menekankan, anak muda harus hadir ke TPS untuk memilih, dan jeli menilai calon-calon pemimpinnya sebelum memutuskan untuk memilih salah satu diantaranya yang terbaik untuk memimpin selama lima tahun kedepan. "Lima menit menentukan lima tahun kedepan," tegasnya.
Disamping itu, akademisi Universitas Udayana, Efatha Filomeno Borromeu Duarte menerangkan, semua pihak harus tetap mempertahankan konsistensi bangsa dalam menyukseskan pemilu, dan mengkesampingkan ego sektoral yang berpotensi memecah persatuan, dengan mengedepankan demokrasi politik yang sehat.
"Demokrasi akan terancam oleh sikap oportunisme sebuah bangsa, dan hal tersebut bisa diminimalisir dengan kedewasaan berpolitik," terangnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls
Berita Terpopuler
6.532 Warga Turun ke Jalan, Tabanan Gelar Grebeg Sampah Serentak
Dibaca: 6306 Kali
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 5157 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 4599 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 4427 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem