search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
297 Hari Perang Rusia-Ukraina, Begini Situasi Terbaru
Minggu, 18 Desember 2022, 09:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/297 Hari Perang Rusia-Ukraina, Begini Situasi Terbaru

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perang Rusia dan Ukraina kini memasuki hari ke-297. Tak ada tanda bakal segera berdamai, konflik bersenjata antara kedua negara malah semakin memanas. Seperti dilansir Aljazeera, Sabtu (17/12/2022), Rusia menembakkan 76 misil ke berbagai penjuru Ukraina kemarin, menjadikan serangan tersebut sebagai salah satu yang terbesar hingga saat ini.

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov mengatakan, serangan Rusia tersebut menyebabkan kerusakan besar atau yang disebut sebagai kerusakan kolosal terhadap infrastruktur kritikal Ukraina. Termasuk sistem energi di Kharkiv. 

Dari pihak Rusia mengabarkan, serangan malah terjadi akibat penembakan yang dilakukan pihak Ukraina terhadap sebuah desa yang di bawah kendali Rusia, tepatnya di kawasan Luhansk, timur Ukraina, dan menyebabkan 11 orang terbunuh, dan 20 orang hilang pada Jumat kemarin.

Sementara itu, Moskow juga menyebutkan, serangan yang dilakukan kemarin itu ditujukan untuk melumpuhkan kekuatan militer Ukraina. Sedangkan pihak Ukraina justru menyebut aksi Rusia itu sebagai sebuah kejahatan perang.

Di saat bersamaan, Presiden Vladimir Putin dikabarkan bertemu dengan para petinggi angkatan bersenjata di sebuah pusat operasi militer. Serta meminta saran mereka ihwal kelanjutan aksi militer di Ukraina.

Di sisi lain, negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa juga tengah memperkuat persenjataan mereka setelah terus-menerus memasok senjata ke Ukraina. Pejabat di badan pertahanan blok itu bahkan menyebut penguatan persenjataan harus dilakukan karena tidak bisa selalu mengandalkan Amerika Serikat.

Selain itu, perusahaan-perusahaan asuransi juga mulai mempertimbangkan penghapusan pemberian jaminan bagi pesawat ataupun kapal laut yang melintasi Ukraina atau Laut Hitam mulai bulan depan. Setelah adanya permintaan dari perusahaan reasuransi.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami