search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sekda Gianyar Ungkap Dugaan Penyebab Kematian Bayi Diduga Overdosis

Ucapkan Belasungkawa

Jumat, 8 Agustus 2025, 16:43 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sekda Gianyar Ungkap Dugaan Penyebab Kematian Bayi Diduga Overdosis.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Bayi berusia 4 bulan berinisial NKAMP, asal Banjar Kelusu, Pejeng, meninggal dunia di RSUD Sanjiwani Gianyar pada Rabu (6/8/2025) sore. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, Dewa Gde Alit Mudiarta, menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa tersebut.

“Dengan rasa sedih, turut berduka cita yang mendalam dan prihatin, saya mewakili manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani dan Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar ingin menyampaikan permakluman tentang proses layanan di rumah sakit dan turut berduka cita atas meninggalnya pasien kami NKAMP, pada tanggal 6 Agustus 2025, di RSUD Sanjiwani,” ungkapnya.

Dewa Alit menjelaskan, bayi NKAMP pertama kali datang ke IGD RSUD Sanjiwani pada 3 Agustus 2025 pukul 23.44 WITA dengan keluhan demam hari pertama. Setelah pemeriksaan dan pemberian obat-obatan, kondisi pasien stabil dan diperbolehkan pulang dengan saran kontrol ke poliklinik anak.

Pada 5 Agustus 2025, pasien kembali ke Poliklinik Anak dengan keluhan demam hilang-timbul, muntah, dan penurunan nafsu minum. Berdasarkan pemeriksaan dokter spesialis anak dan hasil laboratorium, bayi direkomendasikan untuk rawat inap di lantai 2 Gedung C Ayodya.

Selama perawatan, pada 6 Agustus 2025 dilakukan pemasangan infus paracetamol sesuai instruksi dokter. Penyiapan obat dilakukan perawat ruangan, namun pemasangan dilakukan mahasiswa karena perawat sedang menangani pasien lain. Saat pemberian obat, bayi mengalami henti napas.

Petugas segera melakukan tindakan gawat darurat. Dugaan sementara, henti napas disebabkan oleh aspirasi susu yang masuk ke saluran napas. Cairan susu ditemukan saat upaya resusitasi dan pembersihan jalan napas.

“Pelayanan gawat darurat atas respon kondisi pasien sudah dilaksanakan di ruangan tempat kamar pasien di rawat, termasuk proses pemasangan selang saluran napas ke saluran napas bawah atau paru-paru. Perawatan lanjutan ke ruang intensive anak, semua proses pelayanan tersebut berjalan dengan lancar tetapi kami bisa permaklumkan, upaya tersebut di atas belum bisa membantu proses penyelamatan dan perbaikan kondisi pasien. Sore pukul 17.44 wita, Tanggal 06 Agustus 2025 pasien berpulang meninggal dunia,” jelas Dewa Alit.

Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Gianyar dan RSUD Sanjiwani akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, serta berterima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit daerah tersebut.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami