search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lomba Olahraga Tradisional di Ubud, Tanamkan Cinta Tanah Air Sejak Dini

Rabu, 6 Agustus 2025, 17:37 WITA Follow
image

beritabali/ist/Lomba Olahraga Tradisional di Ubud, Tanamkan Cinta Tanah Air Sejak Dini.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Suasana penuh semangat dan keceriaan menyelimuti Lapangan Astina, Ubud, pada Rabu pagi (6/8/2025). 

Ratusan siswa Sekolah Dasar dari seluruh penjuru Kecamatan Ubud berkumpul untuk mengikuti lomba olahraga tradisional dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan yang digagas oleh Pemerintah Kecamatan Ubud ini mengangkat semangat kebangsaan dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Melalui perlombaan berbagai jenis olahraga tradisional seperti tajog, megale-gale, lomba kopiah, hingga permainan tempo dulu lainnya, anak-anak diajak mengenal sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa.

Camat Ubud, I Dewa Gede Pariyatna, yang hadir langsung bersama Kapolsek dan Danramil Ubud, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para peserta, guru pendamping, dan masyarakat yang turut mendukung kegiatan tersebut.

"Melalui lomba ini, kami ingin menanamkan semangat cinta tanah air, memperkuat rasa nasionalisme, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap budaya lokal sejak usia dini. Ini bukan sekadar lomba, tapi proses pembentukan karakter generasi penerus bangsa," ujarnya.

Di tengah sorakan riang penonton dan tepuk tangan meriah para guru serta orang tua, suasana berlangsung hangat namun tetap tertib dan aman. Anak-anak tampak antusias mengikuti setiap sesi lomba, tanpa mengabaikan nilai sportivitas dan kebersamaan.

Kapolsek Ubud, Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, yang turut memantau jalannya kegiatan, menilai lomba olahraga tradisional ini sebagai wadah pembinaan karakter yang positif.

"Permainan tradisional bukan hanya menyenangkan, tetapi juga sarat makna. Kita ingin anak-anak mengenal akar budayanya, membangun rasa persaudaraan, dan belajar nilai kejujuran serta kerja sama," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya keselamatan dan etika bertanding, sembari mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung kegiatan serupa sebagai bagian dari upaya membangun generasi yang cerdas, berbudaya, dan mencintai tanah air.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami