Bupati Gianyar Siapkan Rp220 Miliar Atasi Macet Ubud
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, menegaskan komitmennya mengurai kemacetan kronis yang kerap terjadi di kawasan Ubud.
Ia menyebut bahwa kemacetan tidak bisa dibebankan pada satu pihak semata, karena faktor struktural seperti kondisi jalan yang sempit dan pertumbuhan kendaraan yang terus meningkat menjadi penyebab utama.
“Kemacetan tidak bisa kita punis berasal dari satu sektor saja. Jujur, kondisi jalan kita kecil, sementara peningkatan kendaraan, baik milik masyarakat maupun untuk transportasi umum, luar biasa,” ujar Mahayastra usai Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan terhadap Raperda Perubahan APBD 2025 di Gedung DPRD Gianyar, Senin (28/7/2025).
Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Gianyar telah menyusun strategi jangka pendek dan panjang. Salah satunya melalui penganggaran pembebasan lahan dalam APBD 2025 untuk mendukung program pelebaran jalan di kawasan Ubud dan sekitarnya.
Baca juga:
Liburan Lebaran, Ubud Macet Parah
“Kita sudah anggarkan pembebasan lahan dari wilayah Peliatan ke arah utara sampai ke timur. Nilainya mencapai puluhan miliar rupiah. Proses eksekusinya sudah mulai berjalan, bahkan ada rumah yang akan dibongkar untuk pelebaran jalan,” ungkapnya.
Salah satu titik paling krusial berada di kawasan simpang Patung Arjuna, Peliatan, yang selama ini hanya memiliki satu jalur arah. Pemerintah berencana membuka jalur tersebut menjadi dua arah begitu proses pelebaran selesai, guna memperlancar arus lalu lintas yang selama ini tersendat.
Selain di Peliatan, penataan simpang-simpang lain di Ubud juga mulai dilakukan secara bertahap. Mahayastra menyebutkan bahwa tahun ini Pemkab Gianyar telah mengalokasikan dana infrastruktur sebesar Rp220 miliar—naik signifikan dari Rp140 miliar tahun sebelumnya.
“Dari anggaran tersebut, sekitar 80 titik jalan akan kami benahi, termasuk pelebaran jalan hingga 3–4 meter. Ini menjadi langkah besar dalam meningkatkan kelancaran arus kendaraan,” jelasnya.
Ia menambahkan, penataan juga dilakukan di kawasan Jalan Raya Ambengan, Ubud. Sejumlah bangunan warga yang terdampak akan direlokasi ke lahan milik Pemkab di sisi utara, agar proses pelebaran berjalan lancar tanpa mengorbankan ruang publik.
Meski belum bisa sepenuhnya menghilangkan kemacetan, Mahayastra optimistis langkah-langkah ini dapat menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas di Ubud hingga 10–30 persen.
“Kita tidak bisa berharap kemacetan hilang total, tapi minimal bisa kita tekan secara signifikan. Ini upaya bertahap yang harus terus dilanjutkan,” pungkasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr