Koster Tegaskan Bali Harus Mandiri Energi Lewat PLTS Atap
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa kemandirian energi berbasis energi bersih bagi Pulau Bali adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar lagi.
Hal ini disampaikan dalam acara Sosialisasi Bali Mandiri Energi melalui Percepatan Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang Ramah Lingkungan di Provinsi Bali, bertempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Kamis (15/5).
Upaya ini sejalan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang mengedepankan pembangunan berbasis energi bersih, hijau, dan berkelanjutan.
“Bali mandiri energi tidak bisa ditawar lagi. Ini soal kedaulatan dan masa depan pulau kita yang nota benenya tidak memiliki sumber daya alam batubara ataupun migas lainnya. Salah satu solusi nyata yang bisa segera dilakukan adalah pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap secara masif,” ujar Gubernur Koster.
Ia menyoroti ketergantungan Bali terhadap pasokan listrik luar pulau yang masih tinggi, sementara kebutuhan listrik di Bali yang merupakan destinasi wisata dunia terus meningkat 14% hingga 16% per tahun. Padahal, potensi energi surya di Bali sangat besar dan bisa dimanfaatkan secara optimal.
Gubernur pun mendorong pemerintah kabupaten/kota, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memasang PLTS atap di gedung-gedung pemerintahan, hotel, villa, universitas, rumah sakit, mall, rumah tangga, hingga fasilitas umum.
Upaya ini selaras dengan Peraturan Gubernur Bali No. 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Pergub No. 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Energi Surya Atap. Pemprov Bali telah lebih dulu menerapkan kewajiban PLTS atap di gedung pemerintah dan fasilitas umum.
“Di periode saya yang kedua ini saya tidak bisa santai lagi, saya harus bergerak cepat dan segera bertindak. Saya ingin Bali menjadi contoh dalam transisi energi di Indonesia. Dan PLTS atap adalah salah satu cara paling realistis dan cepat, karena Bali benar-benar perlu mandiri energi agar tidak terjadi blackout lagi seperti sebelumnya,” ucapnya.
Saat ini, kata Koster, kebutuhan energi optimal harian di Bali mencapai 1.200 kWh, sementara ketersediaan hanya 1.400 kWh, dengan sisa cadangan 200 kWh. Kondisi ini rawan, sehingga percepatan PLTS atap menjadi hal mendesak.
Untuk itu, Pemprov Bali telah menggandeng PLN Icon Plus, anak perusahaan PLN, dalam penyediaan solusi pemasangan PLTS atap mulai dari perencanaan, instalasi, hingga pemeliharaan. Pemerintah Provinsi Bali juga akan memberikan kemudahan perizinan dan dukungan regulasi.
Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, menyatakan komitmennya untuk mendukung program ini.
“Kami siap menjadi mitra strategis Pemprov Bali dalam memperluas akses dan penggunaan PLTS atap demi masa depan energi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selain untuk menghadapi ancaman krisis iklim dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, program ini diharapkan membuka lapangan kerja hijau dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis energi bersih di Bali.
Acara sosialisasi ini turut dihadiri oleh Sekda se-Bali, Direktur PLN Bali, perwakilan hotel, mall, villa, rumah sakit, dan para pemateri dari Tim Percepatan PLTS Atap yang diketuai Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Bali