Geothermal Bedugul Pernah Diteliti, Hasilnya Tak Sesuai Studi Awal
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Di balik penentangan masyarakat terhadap proyek energi panas bumi (Geothermal) di kawasan Bedugul, Tabanan, ternyata pernah dilakukan pengecekan langsung oleh Prof. Dr. Ir. I Gusti Bagus Wijaya Kusuma pada tahun 2009.
Saat itu, Guru Besar Universitas Udayana yang juga menjabat tenaga ahli provinsi ini diutus oleh Gubernur Bali kala itu, Dewa Made Beratha, untuk memastikan kelayakan proyek tersebut.
“Sebelumnya, saat itu saya menjabat tenaga ahli provinsi diutus oleh Gubernur Dewa Beratha tujuannya adalah satu mengamankan proyek ini tetap jalan. Begitu naik ke atas Bedugul pakai biaya sendiri saya bawa perangkat laboratorium saya saya cek kok uapnya ga cocok ya dengan Fesiblity Study tadi,” ungkapnya.
Dalam pemeriksaan selama empat jam di lokasi, hasil yang didapat justru jauh dari studi awal. “Saya 4 jam disana dari sebelumnya 100 MG yang saya temukan hanya 4 MW ga bisa lebih lalu saya sampaikan ke Gubernur,” ujar Wijaya Kusuma saat pelatihan dan beasiswa peliputan media bertajuk Mewujudkan Bali Emisi Nol Bersih 2045 yang digelar Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar, Rabu (30/4/2025).
Ia menambahkan, jika potensi yang ada hanya 4 MW, tentu akan merugikan pengusaha yang sudah terlanjur menanamkan investasi besar.
“Kalau 4 MW kasihan pengusahanya dia investasi sudah tinggi tapi cuma 4 MW saya kasi catatan dia,” ujarnya.
Prof. Wijaya Kusuma juga menegaskan bahwa isu penolakan masyarakat bukanlah alasan utama mandeknya proyek ini. “Jadi isu penolakan masyarakat itu tidak ada,” lanjutnya.
Sebagai informasi, ide pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Bedugul sudah digagas sejak tahun 1974. Saat itu, eksplorasi medan panas bumi dilakukan di kawasan Bedugul yang mencakup area Kabupaten Buleleng dan Tabanan sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).
Sejumlah catatan penting perjalanan proyek ini antara lain:
- Tahun 1974: Eksplorasi medan panas bumi di Bedugul dimulai.
- Kabupaten Buleleng dan Tabanan: Wilayah ini masuk dalam WKP panas bumi.
- PT Pertamina: Sejak awal sudah memiliki rencana pengembangan PLTP Bedugul.
- Bali Energy Ltd (BEL): Bekerja sama dengan Pertamina dalam pengembangan proyek.
- Proyek 2008: Proyek berkapasitas 175 MW sempat ditunda karena isu penolakan masyarakat.
- Proyek 2014: Kementerian ESDM menargetkan pembangunan PLTP bisa kembali dimulai namun hingga saat ini, proyek Geothermal Bedugul masih belum terealisasi.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tim