Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Tembok Rumah Warga Gianyar Roboh, Sempat Menimbun Sepeda Motor
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Semalaman diguyur hujan, tembok penyengker rumah I Wayan Turun warga Lingkungan Kaja Kauh, Kelurahan Beng, Gianyar roboh, Senin (12/10).
Tembok tersebut diperkirakan tidak bisa menahan beban tanah yang teksturnya memang labil. Sebuah pelinggih pengijeng karang ikut roboh dan menimpa satu unit sepeda motor.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Ngakan Dharma Jati menjelaskan penyebab kejadian tersebut adalah hujan yang lebat.
Robohnya penyengker pekarangan milik I Wayan Turun di Lingkungan Kaja Kauh, Kelurahan Beng itu membuat jalan desa setempat tertutup sementara.
“Untuk penanganannya kami berkoordinasi dengan Dinas PU Gianyar, dan mengerahkan tenaga BPBD sebanyak empat orang,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Lurah Beng, Putu Pradana. Ia membenarkan musibah tersebut, selain pengijeng karang yang menjadi korban adalah korban satu unit motor matic.
“Iya betul, lokasinya di Kaja Kauh, Beng, korban 1 motor matic dan lokasinya di rumah milik I Wayan Turun,” ujarnya.
Sementara itu, kakak Wayan Turun yakni Nyoman Arsa mengaku kaget atas musibah tembok penyengkernya yang roboh. Padahal, tembok tersebut belum genap setahun diperbaiki. "Baru ini disengker," ujarnya.
Namun diakui, tanah pada sisi timur tembok memang labil. Menurut Nyoman Arsa, kejadian robohnya tembok diketahui sekitar pukul 02.00 WITA dini hari.
"Ipar saya dengar suara gemuruh. Saat semua bangun, tembok sudah roboh. Saat itu masih hujan," jelasnya.
Tak banyak yang bisa dilakukan saat tembok roboh. Sehingga pagi harinya, material tanah sudah menutupi akses jalan. "Pas roboh, kebetulan ada sepeda motor Honda Vario yang parkir di bawah. Jadi sempat tertimbun. Sekarang masih di bengkel," jelasnya.
Pasca kejadian, tembok roboh belum sepenuhnya bisa dibersihkan. "Diutamakan pembersihan tanah yang menutup akses jalan. Batako, batu yang masih bisa dipakai kita kumpulkan saja dulu," ujarnya. Tidak saja tembok, pelinggih yang roboh juga termasuk baru dibangun.
"Baru sekitar 6 bulan dibangun pelinggih. Pelinggih pengijeng karang," jelasnya. Tembok penyengker yang roboh berbentuk menyiku. "Sisi selatan ada sekitar 6 meter. Sisi barat ada sepanjang 10 meter yang roboh, ketinggian sekitar 5 meter," jelasnya.
Reporter: bbn/gnr
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3032 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
