Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Kelola Sampah, Perlu Parisipasi Masyarakat

Sabtu, 11 Maret 2017, 18:00 WITA Follow
Beritabali.com

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com, Gianyar. Bali yang sebagai daerah tujuan pariwisata dunia harus memikirkan betul masalah sampah. Diperlukan partisipasi masyarakat terkait sampah, misalnya dalam pemilahan sampah. Demikian disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Gede Suarjana dalam arahannya di persiapan lomba Desa Unit Percontohan Pengelolaan Sampah di Rumah Kompos Padang Tegal, Desa Padang Tegal, Ubud, Gianyar, Jumat (9/3). 
 
Lebih jauh dalam arahannya, Kepala DLH menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan Pemprov dalam penanganan sampah diantaranya dengan melakukan pemasangan Trashtrap, yakni alat untuk penjaring sampah, di empat sungai diantaranya di Sungai Badung dan Sungai Pemogan dalam upaya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke laut dan kedepannya dicanangkan untuk memasang alat tersebut di 401 sungai yang ada di Bali. 
 
[pilihan-redaksi]
"Persoalan sampah sudah menjadi salah satu masalah bagi dunia pariwisata kita, untuk itu masyarakat saya harapkan sadar dan mau ikut berpartisipasi aktif dalam memilah sampah. Setiap rumah tangga saya harapkan mampu memilah serta mengolah sampahnya  secara mandiri," imbuhnya. 
 
Terkait pelaksanaan lomba Desa Unit Percontohan Pengelolaan Sampah, Suarjana menyampaikan bahwasannya terdapat beberapa kriteria dan aspek dalam penilaian lomba nanti diantaranya, kriteria 3R yang meliputi aspek reduce, reuse, dan recycle, kriteria pengomposan yang meliputi aspek pengomposan di rumah tangga, pengomposan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) serta aspek pemanfaatan kompos.
 
Hal senada juga disampaikan oleh Jero Bendesa Padang Tegal I Made Gandra yang menyatakan bahwa tempat pengelolaan kompos yang terletak tidak jauh dari kawasan wisata Monkey Forest ini sudah mulai dibangun pada tahun 2012. Pembangunannya tergugah dari kondisi Ubud sebagai daerah tujuan pariwisata namun terdapat banyak sampah menumpuk. [rls/wrt]
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami