Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) selaras dengan program perencanaan keluarga (family planning) serta menjadi bagian penting dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.

“Komitmen bagaimana program perencanaan keluarga atau family planning menjadi penting dan ada target mencapai 2030,” ujar Ratu Ayu Isyana saat menghadiri penutupan Family Planning (FP) 2030 Asia-Pacific Regional Focal Points/South-South Learning Workshop di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/10/2025).

Forum tersebut diikuti oleh delegasi dari 13 negara Asia-Pasifik yang memiliki komitmen terhadap target-target perencanaan keluarga. Mereka saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik agar tidak ada yang tertinggal dalam akses pelayanan kesehatan dan perencanaan keluarga.

“Mereka senang di Bali merasakan keramahtamahan masyarakat Bali, melihat budaya juga yang diintegrasikan ke program, selain dengan bagaimana belajar best practices masing-masing negara,” katanya.

Ratu Ayu Isyana menjelaskan, dalam waktu kurang dari setahun pemerintahan Prabowo–Gibran telah menjalankan berbagai program holistik peningkatan kualitas SDM, mulai dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), cek kesehatan gratis, hingga pendidikan gratis melalui Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda bagi anak-anak berprestasi.

“Semua tujuan ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti yang dicantumkan dalam Asta Cita keempat dari Asta Cita Prabowo–Gibran. Ini semua program yang holistik agar masyarakat Indonesia SDM-nya makin baik ke depan untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ratu Ayu Isyana menilai program MBG juga memiliki dimensi pemberdayaan ekonomi perempuan. Banyak perempuan yang terlibat dalam pelaksanaan program ini, mulai dari memasak, mencuci, hingga mengantarkan makanan dari Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) ke ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

“Program MBG ini juga merupakan program pemberdayaan perempuan, karena kita lihat yang bekerja di SPPG itu banyak perempuan. Jadi pemberdayaan perempuan ini ada termasuk juga meningkatkan perekonomian perempuan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat,” paparnya.

Menurutnya, program MBG memiliki dampak ganda, selain meningkatkan gizi anak dan ibu dalam 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting, juga menciptakan lapangan kerja riil di masyarakat.

“Kalau bicara tentang MBG, program ini adalah program yang sangat baik yang tujuannya sangat luar biasa dari Pak Prabowo Subianto — bagaimana meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan anak-anak sekolah supaya mendapatkan gizi yang baik untuk menangkap pelajaran dengan baik,” katanya.

Ratu Ayu Isyana juga menekankan pentingnya pelaksanaan program berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur) agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.

“Programnya sangat baik, SOP-nya ada. Yang dipastikan adalah menjalankan SOP itu dengan baik dan benar supaya masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto telah beberapa kali memanggil Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal dan higienis, termasuk melalui sertifikasi laik higienis bagi penyedia makanan di SPPG.

“Jika ada kekurangan, jangan salahkan programnya tapi cek SOP yang belum dijalankan dan itu yang harus dikendalikan dan diperbaiki,” pungkas Ratu Ayu Isyana.