23 Atlet Bangli Siap Berlaga di Ajang Permainan Tradisional PKB 2025
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Permainan tradisional tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga bagian penting dalam upaya pelestarian budaya Bali. Seperti yang dilakukan Kabupaten Bangli, setiap tahun daerah ini konsisten berkontribusi dalam ajang permainan tradisional Pesta Kesenian Bali (PKB).
Pada PKB 2025 ini, Kabupaten Bangli mengirimkan sebanyak 23 atlet yang akan bertanding di empat cabang permainan tradisional, yakni deduplak, tajog, hadang, dan terompah panjang. Para atlet ini merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan di seluruh sekolah menengah pertama (SMP) se-Bangli.
“Persiapan yang matang sudah dilakukan sebelumnya dengan melakukan seleksi dari seluruh sekolah SMP se-Bangli, dan pemenang pun mewakili Bangli,” ungkap Ketua Ikatan Guru Olahraga Nasional (Igornas) Kabupaten Bangli, I Wayan Mustapa Yasa, Senin (30/6/2025).
Rencananya, pertandingan akan berlangsung pada 4 hingga 5 Juli 2025. Mustapa Yasa menambahkan, atlet permainan tradisional Bangli telah menorehkan berbagai prestasi membanggakan, bahkan pernah mewakili Bali di tingkat nasional.
“Kedepan pihaknya akan terus mengembangkan permainan ini, sehingga bisa melestarikan permainan tradisional Bali,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, yang turut melepas keberangkatan kontingen Bangli, menyatakan dukungan penuhnya terhadap keberlangsungan permainan tradisional di daerahnya.
“Kedepan pihaknya akan mendukung penuh keberlangsungan permainan tradisional ini, karena disamping bisa berolahraga juga bisa olah rasa dan terbentuknya pola pikir yang positif sehingga bisa membentuk karakter generasi muda yang disiplin dan mempunyai kemauan untuk terus berjuang dalam menggapai impian,” jelas Wabup Diar.
Diharapkan dengan persiapan yang maksimal, para atlet tradisional Bangli mampu meraih prestasi membanggakan di PKB 2025. Selain itu, keikutsertaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda Bangli untuk terus melestarikan permainan tradisional yang kian tergerus di tengah gempuran teknologi modern.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl