search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Motif Penembakan WNA di Munggu Masih Misterius, Tersangka Tak Kenal Korban
Jumat, 27 Juni 2025, 15:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/Motif Penembakan WNA di Munggu Masih Misterius, Tersangka Tak Kenal Korban.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Meski sejumlah bukti ilmiah dan forensik berhasil dikantongi Polda Bali, motif penembakan brutal di Vila Casa Santisya, Desa Munggu, Mengwi, Badung hingga kini masih menjadi tanda tanya besar. 

Kapolda Bali Irjenpol Daniel Adityajaya mengungkapkan, ketiga tersangka yang diamankan justru tidak saling kenal dengan korban.

"Penyidik juga melakukan pemeriksaan mendalam dengan Labfor, forensik, dan beberapa ahli seperti psikologi dan IT. Kami tengah berupaya mengekstrak data dari handphone para tersangka untuk mendapatkan informasi dan bukti tambahan," beber Kapolda Bali, Kamis (26/6/2025).

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan Laboratorium Forensik, ditemukan Gun Shoot Residue (GSR) di tubuh dua tersangka yakni Coskunmevlut (CM) dan Tupou Pasa I Midolmore (TPM). Barang bukti seperti sebo, sarung tangan, hingga senjata diduga kuat digunakan saat aksi berlangsung.

Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, di kamar pertama: 2 anak peluru, 6 selongsong, 38 serpihan peluru. Di kamar ketiga: 9 selongsong, 16 serpihan peluru. Di luar kamar: 3 selongsong, 1 serpihan peluru.

Mobil yang dipakai tersangka, Suzuki XL7 dan Toyota Fortuner, turut ditemukan jejak GSR pada benda-benda di dalamnya. Namun, hingga kini penyidik belum berhasil mengungkap latar belakang penyerangan yang menewaskan Zivan Radmanovic itu.

"Sejauh ini pihak kami belum bisa mengetahui latar belakang atau motif penyerangan hingga menewaskan korban di Vila Casa. Padahal diketahui antara 3 tersangka dan korban tidak saling kenal," ungkap Irjen Daniel.

Polda Bali bersama Labfor masih terus melakukan scientific crime investigation, termasuk mencocokkan DNA, sidik jari, dan jejak digital dari handphone para pelaku demi menemukan alasan di balik aksi keji tersebut.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami