Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Jalan Amblas di Cebok Gianyar Tak Segera Diperbaiki, Siswa ke Sekolah Lewat Pematang Sawah
                                
                                beritabali/ist/Jalan Amblas di Cebok Gianyar Tak Segera Diperbaiki, Siswa ke Sekolah Lewat Pematang Sawah.
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Lamanya penanganan lubang besar di Banjar Cebok, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang membawa dampak luas. Siswa yang hendak ke sekolah harus berjalan kaki melewati pematang sawah. Sebab, apabila naik motor harus memutar sejauh 7 km dan memakan waktu cukup lama.
Salah satu warga, Pande Widyana menyatakan siswa terpaksa melewati jalan sawah. “Karena memang biasanya tidak ada yang mengantar mereka, orang tuanya sibuk. Sekarang karena jalannya jebol, mereka terpaksa lewat sawah,” ujar dia.
Diakui, lewat pematang sawah ada risikonya. Yakni baju dan sepatu mereka bisa kena kotoran apabila salah langkah. Apalagi kalau kepeleset ke selokan cukup berbahaya.
“Ada orang tua yang ikut antar lewat sawah, kasihan,” jelas dia.
Selanjutnya, apabila jalannya memutar, mereka harus naik motor sejauh 7 kilometer selama kurang lebih 30 menit.
Selain masalah akses, pasokan air bersih yang semestinya mengalir kini tersendat akibat jebol di jalan penghubung dua kecamatan tersebut. Sebanyak 75 sambungan air PDAM ke rumah terputus.
Petugas dari PDAM lembur hingga Kamis malam (14/9/2023). Pada Jumat ini (15/9/2023) laporan dari masyarakat, sambungan air sudah tersambung setelah beberapa hari tidak teraliri air PDAM.
Secara terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Gianyar I Made Astawiguna mengaku masih melakukan penelusuran mengenai penyebab jalan itu jebol.
Apakah karena tergerus air atau ada sebab lain. Sebab, dengan penelusuran itu, akan diketahui penyebab dan tata cara penangananya. “Biar nanti baru dibenahi jebol lagi,” jelas dia.
Yang jelas, tanah yang jebol ini karena konturnya labil. Memang diakuinya, ada rencana warga memberikan tanah untuk jalan sambung. “Cuma kami tidak tahu yang mana mau dibebaskan tanahnya,” jelas dia.
Sementara itu, kondisi jalan Cebok yang jebol sudah dipasangi plang pembatas supaya tidak ada warga yang melintas. Namun warga kesulitan mengakses desa seberang karena harus berjalan memutar sejauh 7 km. Bahkan, siswa yang tidak mau kejauhan memutar, terpaksa ke sekolah lewat pematang sawah.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr
Berita Terpopuler
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 849 Kali
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 743 Kali
Salak Karangasem Resmi Jadi Warisan Pertanian Dunia versi FAO
Dibaca: 687 Kali
Halloween di Bandara Ngurah Rai Usung Mitologi Bali
Dibaca: 680 Kali
ABOUT BALI
					Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
					Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
					Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
					Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem