Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Kader PDIP Dianiaya di Semarang, Hasto Pastikan Tak Ada Gesekan
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan tidak ada gesekan yang terjadi di masyarakat buntut pemukulan terhadap kader PDIP yang diduga dilakukan kader partai politik lain.
Hasto menyesalkan tindakan main hukum sendiri yang dilakukan terhadap kader PDIP Semarang tersebut. Ia bahkan menyindir aksi pemukulan yang terjadi sebagai kemunduran ke era politik barbar.
"Kami menyesalkan tindakan main hakim sendiri apalagi menggunakan kekerasan, di mana aspek kemanusiaan itu ditinggalkan. Politik seperti masuk ke era barbarian dan tidak ada dialog lalu pemaksaan kehendak," jelasnya kepada wartawan, Sabtu (9/9).
Pascapemukulan tersebut, Hasto menjelaskan pimpinan partai telah memberikan instruksi kepada seluruh kader untuk tidak bersikap reaktif. Ia menyebut jalur hukum juga telah ditempuh merespons aksi dugaan pemukulan tersebut.
"Tidak (ada gesekan), karena PDIP ini taat pada komando dan pimpinan kami pimpinan yang welas asih, pimpinan yang gak suka marah-marah. Tidak akan ada (gesekan)," tuturnya.
Sebelumnya seorang kader PDIP Semarang diduga dianiaya oleh kader partai politik lain pada Jumat (8/9) malam. Pemicunya adalah pemasangan bendera di Kampung Cumi-cumi, Bandarharjo, Semarang Utara.
Kader PDIP yang dianiaya tersebut bernama Suparjiyanto, warga Bandarharjo. Peristiwa terjadi sekitar pukul 21.45 WIB. Korban mengatakan pelaku tiba-tiba mendatangi rumahnya dan melakukan penganiayaan.
Akibat penganiayaan ini, Suparjiyanto mengalami luka lebam di pelipis kanan. Ia kini harus menjalani perawatan.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pelaku diduga adalah kader parpol lain yang juga anggota DPRD Semarang berinisial JS.
"Alasan (pemukulan) karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Mas JS," kata Hendi, Sabtu (9/9) di Jakarta.
Di sisi lain, pelaku berinisial JS membantah melakukan pemukulan atau penganiayaan. Meski begitu ia mengaku kesal terkait pemasangan bendera partai di kampungnya.
"Saya tidak memukul, malah tidak menyentuh wajah sama sekali. Makanya ini saya akan laporkan balik terkait fitnah, pencemaran nama baik dan laporan palsu," kata JS saat dihubungi, Sabtu (9/9).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
6.532 Warga Turun ke Jalan, Tabanan Gelar Grebeg Sampah Serentak
Dibaca: 6309 Kali
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 5160 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 4602 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 4430 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem