Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Diskes Tabanan Himbau Puskesmas Waspada Virus Monkeypox
Jumat, 17 Mei 2019,
08:10 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Beritabali.com, Tabanan. Mengantisipasi masuknya virus Monkeypox atau cacar monyet ke Tabanan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan menghimbau kepada puskesmas di seluruh kecamatan tetap waspada.
[pilihan-redaksi]
Himbauan sudah dilakukan sejak sepekan sejak surat edaran dari Kementrian Kesehatan diterima. Dan sejauh di Tabanan belum ditemukan virus Monkeypox.
Himbauan sudah dilakukan sejak sepekan sejak surat edaran dari Kementrian Kesehatan diterima. Dan sejauh di Tabanan belum ditemukan virus Monkeypox.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika menjelaskan, sejak diterimanya surat edaran dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktoral Jendra Pencegahan dan Pengendalia Penyakit Nomor : SR.03.04./II/169/2019 Tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit Monkeypox, pihaknya sudah meneruskan kewaspadaan tersebut ke puskesmas di 10 kecamatan di Tabanan.
"Kami sudah edarkan sejak sepekan," ujarnya, Kamis (16/5).
Selain di puskesmas, edaran juga diteruskan di rumah sakit yang yang ada di Tabanan. Mereka diminta untuk waspada dan meningkatkan kesiagaan terhadap penyakit cacar monyet.
"Kalau sementara ini di Tabanan sendiri belum ada seperti itu dan mudah-mudahan tidak ada di Tabanan," katanya.
Dijelaskan Suratmika Monkepox ditularkan oleh hewan terutama hewan pengerat yang mengandung virus monkeypox seperti monyet, tikus dan tupai. Penularan terjadi melalui gigitan, cakaran, kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi dikulit atau mukosa hewan dan makan daging yang tidak dimasak dengan baik.
"Kalau penularan dari manusia ke manusia bisa dimungkinkan namun sangat terbatas, melalui skret pernapasan atau lesi pada kulit," jelasnya.
[pilihan-redaks2]
Gejala Monkeypx mirip dengan smallpox (cacar) namun lebih ringan. Masa inkubasi 5-21 hari diawali dengan gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar yang lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah kemudian mengeras.
Gejala Monkeypx mirip dengan smallpox (cacar) namun lebih ringan. Masa inkubasi 5-21 hari diawali dengan gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar yang lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah kemudian mengeras.
"Dan biasanya diperlukan waktu 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang," tegasnya.
Dan Suratmika pun menegaskan kembali di Tabanan belum terdapat virus tersebut. Jika menemukan seperti ciri-ciri tersebut segera melapor ke puskesmas. (bbn/tab/rob)
Berita Premium
Reporter: bbn/tab
Berita Terpopuler
01
02
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 2730 Kali
03
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 2687 Kali
04
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 2480 Kali
05
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 2275 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025
29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025