Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Makna Soma Ribek Sebagai Hari Pangan Gaya Bali

Senin, 1 Februari 2021, 18:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Makna Soma Ribek Sebagai Hari Pangan Gaya Bali

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Soma Ribek  atau Senin (Soma) wara Pon wuku Sinta atau hari yang jatuhnya 2 hari setelah Hari Raya Saraswati selalu identik dengan sebutan hari pangan gaya Bali. 

Alasannya pada saat Soma Ribek, masyarakat Bali disadarkan akan pentingnya pangan dalam kehidupan, mengingat tanpa pangan manusia tidak bisa hidup dan menjalani kehidupannya.

Dalam sebuah artikel berjudul “Hari Soma Ribek dan Kutukan Dewi Sri” yang dimuat dalam mantrahindu.com disebutkan bahwa berdasarkan tradisi Bali, cara mensyukuri karunia ibu pertiwi adalah dengan menjaga dan merawat serta menanam segala jenis tanaman sumber kehidupan. Mengingat kegiatan menanam tidak saja memberi sumber kehidupan tetapi juga menyegarkan tanah.

Sedangkan dalam swarahindudharma.com disebutkan yang dipuja saat Soma Ribek adalah Sang Hyang Tri Pramana yaitu: Dewi Sri, Bhatara Sadhana dan Dewi Saraswati, dengan menghaturkan upakara di lumbung dan di pulu (gentong beras).

Banten atau sesaji yang dihaturkan adalah nyahnyah, gringsing, geti-geti, pisang mas dan wangi-wangian, tanda syukur atas waranugraha berupa amertha (makanan) dan kesuburan pertanian.

Aspek perayaan pangan ini dirayakan dengan menghentikan aktivitas pertanian selama sehari, seperti: dilarang menumbuk padi, menggiling beras, serta dilarang melakukan jual beli padi dan beras. 

Hari ini peralatan pertanian, seperti tengala, cangkul, lampit dan yang lainnya disucikan dengan sesaji dan doa-doa serta widhi widana dipusatkan pada persembahyangan di pulu, lumbung atau tempat-tempat penyimpanan padi dan beras.

Menurut pustaka Sundari Gama pada hari Soma Ribek Sanghyang Tri Murti Amertha beryoga, dengan pulu /lumbung (tempat beras dan tempat padi) selaku tempatnya. Pada hari Soma Ribek disarankan umat menyampaikan rasa syukur atas keberadaan pangan.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami