Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Denpasar Kembali Masuk Penilaian Kota Sehat Nasional

Jumat, 20 Januari 2017, 08:00 WITA Follow
Beritabali.com

Taman bermain anak di Denpasar yang jadi salah satu penilaian dari tim Pemerintah Pusat. [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Denpasar kembali masuk dalam penilaian Kota Sehat. Penilaian ini pun sudah sering diikuti Denpasar hingga meraih tiga kali penghargaan berturut-turut Penghargaan Kota Sehat dalam setiap perayaan Hari Kesehatan Nasional. "Tahun ini pemerintah pusat kembali melakukan penilaian Kota Sehat di Kota Denpasar. Beberapa program pemkot dalam peningkatan Denpasar Kota Sehat mendapatkan penilaian dari tim pusat. Tentu dari kriteria penilaian yang telah diberikan pemerintah pusat telah masuk dalam program berkesinambungan Pemkot Denpasar," ujar Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini pada Kamis (19/1) di Denpasar. 
 
Lebih lanjut, program tersebut meliputi pelayanan kesehatan dasar masyarakat yang menyasar kawasan masyarakat banjar hingga mewujudkan sebuah pemukiman masyarakat yang sehat. Dijelaskan pula, program menuju kota sehat tidak hanya terdapat dalam program Dinas Kesehatan namun juga bersinergi dengan seluruh perangkat daerah Kota Denpasar. 
 
Sementara, mengenai pelaksanaan, penyelenggaraan kota sehat di Kota Denpasar nyatanya sudah dimulai sejak tahun 2009 dengan mengikutsertakan tujuh kawasan dari sembilan kawasan yang ada, yakni kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat yang mandiri dan kehidupan sosial yang sehat. Sedangkan dua kawasan yang tidak diikuti adalah kawasan pertambangan sehat dan kawasan hutan sehat. Hal tersebut dikarenakan Kota Denpasar tidak memiliki kedua kawasan tersebut. 
Disamping itu Sri Armini juga menjelaskan indikator derajat kesehatan yang telah dicapai Kota Denpasar yakni angka kematian bayi 0,6 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 0,38 per 1000 kelahiran hidup, dan angka kematian ibu melahirkan 16,1 per 1000 kelahiran hidup sedangkan angka prevalensi balita kekurangan gizi 0,08 persen.
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami