search
light_mode dark_mode
Warga Pulukan Temukan Guci dan Kendi Antik

Minggu, 12 Februari 2012, 19:35 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Dua warga desa Pulukan Jembrana dikejutkan dengan temuan benda yang diduga peninggalan sejarah. Benda tersebut terdiri dari kepingan-kepingan yang diduga guci, kendi kecil mirip vas bunga serta dua buah piring. Benda-benda tersebut ditemukan dua warga Pulukan ini  ketika mereka sedang mandi sambil memancing ikan pada Kamis (9/2/2012).

Awalnya Waskito Rahardi (40) sedang memancing ikan, sementara pamannya Supingan (55) sedang mandi di sungai Pangkung Medahan. Tanpa disadari pandangan Waskito mengarah ke kebun milik pamannya di utara sungai.  Dari tepi sungai ia menatap ke bagian utara sungai persisnya di bagian bawah akar rimbunan pohon bambu. Ia penasaran dengan benda berwarna putih di balik timbunan tanah gembur akibat tergerus air hujan. Rupanya benda tersebut berupa benda yang menyerupai vas bunga sudah dalam kondisi retak di salah satu pinggirannya.

"Tadinya saya masang pancing, paman saya di selatan. Kemudian terlihat benda berwarna putih seperti pot bunga," ungkap Waskito. Dengan rasa penasaran ia lalu menghampiri pamannya sambil menunjukan temuannya. Ketika itu kondisi benda tersebut kotor berlapis tanah. " Ini bukan barang sembarangan dan sepertinya peninggalan penting ", sahut Supingan.

Lalu mereka melakukan pencarian untuk mencari benda lainnya. Dari pencarian lanjutan ditemukan dua buah piring utuh dari dalam guci yang sudah hancur berkeping akibat tergerus tanah. Pasca penemuan benda antik itu, malam harinya Waskito bermimpi didatangi perempuan tua membawa tongkat. " Sebelumnya saya tidak ada firasat apa- apa. Hanya saja setelah itu saya bermimpi didatangani perempuan tua membawa tongkat, belum sempat berkomunikasi istri saya tiba - tiba membangunkan ", terangnya.

Selanjutnya, benda - benda tersebut di kumpulkannya di rumah Supingan guna membantu pihak yang berwajib untuk mengungkap misteri benda tersebut. Atas peristiwa tersebut hanya baru sebagian warga yang mengetahui perihal kejadian ini. " Kalau nanti ada yang membutuhkan benda ini untuk penelitian, saya siap bantu. Sekiranya masih ada yang tersisa sehingga kami tahu ", imbuh Supingan.
   

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami