search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Muslim Kampung Jawa Tabanan Gelar Tradisi Kamratan
Senin, 12 September 2016, 16:25 WITA Follow
image

bbn/nod

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Perayaan Hari Raya Idul Adha di Kampung Jawa, Banjar Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, berlangsung  dengan hidmat, Senin (12/9). Setelah menyembelih hewan kurban, warga kampung jawa menggelar tradisi Kamratan.
 
Tradisi kamratan yang ada sudah sejak dulu tersebut merupakan ajang bersilahturahmi. Berkunjungnya anak-anak dan remaja ke rumah-rumah warga yang dijamu oleh pemilik rumah dengan makan dan minuman ringan.
 
“Tradisi ini sudah ada sejak dulu  dan dilakukan setiap hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha,”  jelas Muhammad Barlian (45) panitia  Kurban Masjid Agung Tabanan. 
 
Dengan tradisi tersebut dirinya berharap ikatan persaudaraan dan kekeluargaan bisa tetap terjalin dengan baik.
 
Sementara itu dipagi harinya, warga muslim Kampung Jawa melaksanakan Sholat Id di Masjid Agung Tabanan. Kemudian dilanjutkan menyembelih hewan kurban kambing dan sapi.
 
Suasana penuh keakraban terliat saat panitia Kurban Masjid Agung Tabanan menyembelih 25 ekor kambing dan 7 ekor sapi.  Hewan kurban tersebut dibagikan kepada 1.200 kupon kepada warga.
 
“Rata-rata sapi yang dikurbankan beratnya mencapai 350 kilogram, sedangkan kambing rata-rata 50 kilogram,”jelas Barlian. 
 
Setelah dipotong dan dimasukan ke dalam tas, daging kurban itu kemudian dibagikan kepada warga  kurang mampu. 
 
“Sebanyak 1.200 kupon daging kurban kita bagikan dan diutamakan diberikan kepada yang kurang mampu,” terangnya.  
 
Ditambahkannya sebelum disembelih, hewan kurban sudah dicek kesehatannya oleh petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan untuk memastikan daging hewan tersebut aman dikonsumsi oleh warga. 
 
“Sejak dua hari sebelum dipotong juga sudah dipantau kesehatan hewan kurban, tidak boleh ada yang luka atau sakit,” lanjut Barlian.
 
Setelah dibagikan para ibu-ibu akan mengolah daging sapi atau kambing menjadi berbagai macam masakan, mulai dari sate kambing, gulai, tongseng dan olahan masakan lainya dari kambing dan sapi tersebut.[bbn/nod/psk] 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami