Penampilan Ramayana Ballet Terhenti Karena Gempa Bumi
Senin, 6 Agustus 2018,
11:04 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Garapan Ramayana Ballet yang ditampilkan pada Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Denpasar saat even Bali Mandara Mahalango harus terhenti dikisaran menit ke-22 lantaran adanya gempa bumi. Para penampil dan penonton pun lari berhamburan menyelamatkan diri untuk keluar dari Gedung Ksirarnawa. Gempa bumi yang terpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini memiliki kekuatan sebesar 7 SR.
[pilihan-redaksi]
Sehingga guncangannya pun terasa hingga Bali yang memiliku kekuatan gempa sebesar 6,8 SR. dihentikannya pertunjukkan pun telah disetujui oleh pihak ISI Denpasar, sebab baik Dinas Kebudayaan maupun ISI Denpasar sama-sama khawatir terhadap adanya gempa susulan yang dapat membahayakan seniman serta masyarakat yang turut menyaksikkan garapan Ramayana Ballet ISI Denpasar.
Sehingga guncangannya pun terasa hingga Bali yang memiliku kekuatan gempa sebesar 6,8 SR. dihentikannya pertunjukkan pun telah disetujui oleh pihak ISI Denpasar, sebab baik Dinas Kebudayaan maupun ISI Denpasar sama-sama khawatir terhadap adanya gempa susulan yang dapat membahayakan seniman serta masyarakat yang turut menyaksikkan garapan Ramayana Ballet ISI Denpasar.
Sebelumnya I Ketut Garwa selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama ISI Denpasar mengatakan Garapan Ramayana Ballet memang sudah biasa ditampilkan dimana-mana. Namun, tetap saja bagi Garwa garapan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar akan memiliki khasnya tersendiri.
“Ini kan sudah biasa, namun paling tidak dengan kita memunculkan satu karya yang lawas ini bisa memberikan apresiasi kepada masyarakat bahwa bentuk sendratari era ada saat itu seperti ini keadaanya,” ujar Garwa. Bagi Garwa orisinalitas itu penting, “Tidak seperti sekarang, semua dikejar kreativitasnya, jadi sampai lupa yang asli seperti apa,” tambah Garwa.
Keterlibatan mahasiswa ISI Denpasar sebagian besar terletak pada penari yang sudah menginjak semester 6 (enam) dan semester 8 (delapan). Menurut penuturan Garwa, sebelum memulai garapan ini, mahasiswa memang telah dibekali kelas Ramayana yang secara khusus mendalami Ramayana Ballet. “Semua yang membawakan ini adalah mahasiswa dan seleksi terus berjalan untuk mengutamakan kualitas dan mutu,” tutur Garwa. Namun, untuk penabuh sendiri, dikarenakan waktu yang agak mepet, sehingga dosen pun turut ikut andil sebagai penabuh. “Sebagian besar dosen yang main penabuhnya. Tiang juga ikut main, Pak Rektor juga ikut.
[pilihan-redaksi2]
Bagi Garwa kesempatan yang diberikan Dinas Kebudayaan terhadap anak didiknya merupakan suatu momen yang perlu ditanggapi serius. “Ya sangat positif sekali, selain untuk masyarakat juga bisa meberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih detail bisa mengetahui sendratari Ramayana yang sebenarnya sudah sangat lama,” terang Garwa.
Bagi Garwa kesempatan yang diberikan Dinas Kebudayaan terhadap anak didiknya merupakan suatu momen yang perlu ditanggapi serius. “Ya sangat positif sekali, selain untuk masyarakat juga bisa meberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih detail bisa mengetahui sendratari Ramayana yang sebenarnya sudah sangat lama,” terang Garwa.
Sehingga, tari yang diujikan semester genap dalam pembelajaran sudah dapay diujikan langsung dengan musik yang disesuaikan pada tiap kelas. Pementasan ini pun turut dihadiri I Wayan Dibia yang merupakan kurator seni. Garwa pun menambahkan, mahasiswanya yang andil dalam garapan ini agar dapat tampil dengan sepenuh hati dan mensosialisasikan Ramayana Ballet lebih luas kepada masyarakat luas. (bbn/rls/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls