Flu Babi Marak, Karantina Ketatkan Pengawasan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Wabah flu babi yang kian marak akhir-akhir ini membuat Karantina Pertanian Wilayah Kerja (Wilker) Gilimanuk memperketat pengawasan keluar masuknya hewan, utamanya babi. Pengawasan ini dilakukan terhadap lalulintas hewan yang keluar masuk Bali melalui pelabuhan Gilimanuk.
Penanggung Jawab Karantina Pertanian Wilker Gilimanuk, Drh. I Ketut Sonen, Selasa (5/5) mengatakan kecil kemungkinan lalu lintas keluar masuknya babi dari Jawa ke Bali atau sebaliknya mengingat kebutuhan daging babi di Jawa yang mayoritas muslim tidak sebanyak kebutuhan daging babi di Bali.
“Saya kira kebutuhan daging babi di Jawa tidak sebanyak kebutuhan daging babi di Bali dan kebutuhannya sudah dapat dipenuhi oleh peternat setempat. Jadi kecil kemungkinan babi Bali dikirim ke Jawa,” ungkapnya.
Kalaupun ada pengiriman daging babi, imbuh Sonen, kebanyakan dilakukan dengan pesawat terbang sehingga pengawasan di bandara lebih ketat. “Kebanyakn ekspor impor daging babi melalui bandara. Untuk pelabuhan Gilimanuk, belum ada instruksi Balai Karantina Pertanian Denpasar untuk menutup lalulintas babi hidup atau dagingnya,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap waspada dengan melakukan pengawasan selama 24 jam penuh terhadap lalintas hewan terutama babi bersama instansi terkait seperti KP3 Laut Gilimanuk. “Jika kita temukan babi hidup atau daging babi tanpa dokumen pengiriman yang sah, jelas akan kita tahan,”tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Ospar Silaban mengatakan pihaknya memang belum melakukan pengawasan terhadap turis asing yang keluar masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. “Sampai saat ini kita belum melakukan pengawasan terhadap lalu lintas keluar masuknya orang asing melalui Gilimanuk. Tim kesehatan juga belum ada yang datang untuk melakukan pengawasan,”ungkapnya.
Reporter: bbn/dey