Tata cara pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemkab Gianyar terhadap warga kurang mampu mendapatkan sorotan dari Anggota Fraksi Golkar DPRD Gianyar I Made Togog. Ia menilai jajaran pemerintah sekedar menyalurkan sembako dari CSR saja.

"Untuk bisa keluar dari status miskin, seseorang harus diberdayakan sehingga bisa hidup lebih baik. Ketimbang hanya digelontor sembako sesekali," jelas dia, Rabu (18/10).

Pihaknya menilai, memanfaatkan CSR untuk sekedar bagi sembako itu sebuah kebiasaan buruk. "Belum lagi banyak penerima sembako kurang tepat sasaran," ujar Togog.

Idealnya, kata Togog CSR BUMN diperuntukkan bagi beasiswa anak yatim-piatu atau permodalan UMKM untuk mendorong terciptanya kesempatan kerja, menumbuhkan Enterpreneur baru, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi pengangguran.  

Terkait pemanfaatan CSR BUMN, PJ Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa mengatakan akan menindaklanjuti hal tersebut. "Ini kita mau kolaborasi, kalau ada tanggung jawab sosial usaha atau CSR itu, kita tentukan dengan perencanaan yang matang. Maka penting perencanaan, apa yang kita lakukan agar tepat sasaran dan efektif," tutup dia.