Warga dihebohkan dengan adanya Seekor buaya jenis Crocodylus porosus dengan panjang sekitar 2 meter berkeliaran dekat Loloan Tukad Sangsang, Perbatasan Pantai Lebih dan Pantai Siyut, Kecamatan Gianyar. 

Hingga Selasa (22/6) siang, buaya belum ditemukan. Tim Gabungan BPBD Gianyar, BKSDA Provinsi Bali, dan Pawang Buaya Bali Safari masih berupaya. Seekor bebek dijadikan umpan pancingan. Pawang Buaya Bali Safari juga memasang box perangkap di sekitar Loloan. 

Penampakan buaya muara ini pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing I Ketut Budiawan, 30, asal Banjar Roban, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar pada Senin (21/6) sekitar pukul 11.20 WITA. Ketika itu, Budiawan sedang memancing di sisi timur Loloan. 

Saat menoleh ke barat dia melihat sesuatu di atas kayu. Awalnya Budiawan mengira hewan tersebut biawak. Namun begitu diperhatikan tampak seperti buaya dengan mulut menganga. 

"Buaya itu seperti sedang berjemur. Cukup lama di atas kayu. Saya sempat ambil HP untuk memfoto," ungkapnya ditemui di lokasi, Selasa (22/6). 

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bali Sulistyo Widodo mengatakan jika dilihat dari foto, buaya tersebut merupakan jenis Buaya Muara Crocodylus porosus. Hanya saja selama ini, berdasarkan data yang dimiliki di wilayah Bali tidak ada jenis buaya tersebut. Maka itu pihaknya menduga ada oknum yang sengaja melepasliarkan buaya ini. 

"Diperkirakan buaya ini dipelihara dan dilepas oleh orang," ungkapnya.

Pihaknya melakukan upaya penangkapan buaya tersebut dengan menggunakan perahu. Penangkapan pun dilakukan oleh petugas yang sudah ahli karena ada teknik khususnya agar tidak diserang oleh buaya tersebut. 

"Biasanya kita juga menggunakan perangkat yang menggunakan box lalu diisi pakan atau dilakukan dengan cara dijaring dikasi umpan dan dilepas jaringnya," imbuh petugas tersebut.

Buaya itu diperkirakan memiliki panjang 2 meter dengan diameter 20 hingga 30 sentimeter. Dan apabila dilihat dari sisiknya diperkirakan berusia 1,5 tahun.