search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Baterai Terbakar, Garuda Larang Galaxy Note 7 di Pesawat
Senin, 12 September 2016, 07:25 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Garuda Indonesia telah melarang penumpangnya mengoperasikan perangkat Samsung Galaxy Note 7 selama penerbangan, setelah ada kasus baterainya terbakar.
 
Hal ini dilakukan menyusul sikap badan regulasi penerbangan sipil AS, Federal Aviation Administration (FAA), yang melarang mengoperasikan telepon selular itu setelah ada laporan ada masalah dengan perangkat baterainya.
 
"Garuda Indonesia secara tegas meminta kepada seluruh penumpang untuk tidak mengoperasikan telepon genggam selama penerbangan sesuai pemberitahuan resmi FAA mengenai Samsung Galaxy Note 7," kata Vice Presiden Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/9/2016).
 
Karena itu, Benny mengatakan bahwa Garuda Indonesia mengimbau penumpang untuk tidak menyalakan bahkan tidak dalam moda pesawat atau airplane mode, mengisi daya (recharge) baterai, maupun memasukkan perangkat tersebut pada bagasi penumpang.
 
Dia menambahkan pihaknya juga telah menyampaikan imbauan tersebut secara internal untuk dapat disampaikan oleh para petugas yang berhubungan langsung dengan penumpang.
 
Mulai hari Minggu kemarin, Garuda Indonesia telah memasang imbauan ini secara tertulis di tiap gerai check-in di bandara-bandara yang diterbangi Garuda Indonesia.
 
"Imbauan FAA berkaitan dengan aspek keamanan dan keselamatan penerbangan. Ke depannya kami akan mengevaluasi imbauan ini sampai dengan adanya informasi resmi dari FAA," katanya.
 
Sebelum Garuda Indonesia, sejumlah maskapai penerbangan lain juga melarang penggunaan Galaxy Note 7 di dalam pesawat, di antaranya Singapore Airlines, Etihad, Qantas, Jetstar, dan Virgin Australia.
 
Tidak hanya itu, otoritas penerbangan di beberapa negara, seperti India, Kanada, dan Jepang, secara resmi juga mengeluarkan larangan untuk tidak menggunakan Galaxy Note7 dalam pesawat.
 
Awal September, Samsung telah menunda penjualan sekaligus menarik sekitar 2,5 juta unit Galaxy Note 7 dari pasar, menyusul laporan adanya baterai yang terbakar.
 
Raksasa teknologi Korea Selatan ini menawarkan penukaran perangkat Galaxy Note 7 dengan perangkat telepon genggam pengganti dengan menggunakan baterai yang dianggap aman. Rencananya tawaran penukaran ini akan dibuka mulai 19 September mendatang.
 
Keputusan menunda penjualan ini menurut para pengamat tergolong luar biasa karena didasarkan pada beberapa laporan insiden --menurut Samsung ada 35 kasus-- baterai 'meledak' atau terkabar di seluruh dunia. [bbn/idc/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami