search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aksi Pencurian Pasir Laut Kembali Marak
Kamis, 10 Mei 2012, 18:23 WITA Follow
image

google.com (ilustrasi)

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Setelah aksi pengambilan pasir laut sempat terhenti di pantai Yehembang, Mendoyo, kini aksi pengambilan pasir laut  kembali marak di pantai setempat. Pelaku yang menurut warga sekitar dilakukan oleh warga lokal saat tengah malam.

Tidak tangung-tanggung, jika dulu pelaku mengambil pasir laut dengan mengunakan sepeda motor, kini pelaku langsung  turun ke pantai mengunakan truk. Sedikitnya tiga truk setiap malamnya turun ke pantai setempat. Warga sekitar kuatir kerusakan lingkungan disepanjang pantai akan semakin parah.

Kekesalan warga  terhadap pelaku pengambilan semakin memuncak. Terbukti Kamis (10/5)  pagi, warga melaporkan kasus pencurian pasair laut di pantai Yehembang setelah memergoki seorang pelaku sedang melakukan aksinya.

Menurut warga aksi pengambilan  tersebut dilakukan sekitar pukul 03.00. pihak Pol PP Jembrana yang menerima laporan langsung menuju lokasi untuk melakukan penangkapan yang dipimpin oleh Kepala Kantor Pol PP Jembrana Putu Widarta, sebelumnya sempat berkordinasi dengan Polsek Mendoyo.

Sayang aparat Pol PP dan petugas kepolisian  yang dipimpin Kasat Sabhara Polsek Mendoyo AKP M Didik Wiratmoko kalah cepat. Pelaku telah kabur sebelumnya. Sementara itu I Wayan Jana (47) warga Banjar Pasar, Desa Yehembang, Mendoyo saat dikonfirmasi membenarkan jika di pantai Yehembang sejak satu bulan belakangan ini sering terjadi pencurian pasir laut, pelakunya warga lokal, namun dari banjar lain.

“Biasanya mobil mulai turun ke pantai malam hari. kadang-kadang juga subuh,” terangnya yang mengaku mengetahui pelaku namun dirinya engan menyebutkan nama pelaku lantaran tidak enak.

Kepala Kantor Pol PP Jembrana, Putu Widarta dikonfirmasi mengakui pihaknya kalah cepat dengan pelaku mengingat jarak antara Desa Yehembang dengan kota Negara cukup jauh. “ Inilah kendala kita di lapangan. Jarak Yehembang dengan Negara cukup jauh, sehingga kita baru meluncur pelakunya telah kabur,” terangnya.

 

Namun Widarta akan terus meningkatkan pengawasan termasuk penertiban di kawasan tersebut untuk menekan sekecil mungkit tindakan  pencurian pasir laut mengingat dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan sangat tinggi. 
 

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami