Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comTPA Suwung Akan Ditutup Sebelum Puncak KTT G20
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung di Kota Denpasar akan ditutup sebelum perhelatan puncak KTT G20 di Bali.
Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan tempat pembuangan akhir terbesar di Bali itu ditutup karena Denpasar sudah memiliki tiga lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang diyakini kapasitasnya bisa menggantikan TPA Suwung. Masing-masing TPST, kata dia, mampu mengelola sampah sekitar 1.000 ton per hari.
"Pengoperasian tiga unit di TPST Denpasar, mampu mengelola sampah lebih dari 1.000 ton per hari. Maka, TPA Sarbagita Suwung, yang menjadi tempat penumpukan sampah sejak berpuluh-puluh tahun akan ditutup pada akhir bulan Oktober 2022, sebelum pelaksanaan pertemuan Presidensi G20," kata Koster kala memberi sambutan 4 tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 di Denpasar, Rabu (28/9).
"Jadi, kita urusin Kota Denpasar lebih bahagia. Karena, mewarisi beban sampah yang sangat berat, terus di situ ditumpuk. Jadi, kita dapat jalan sekarang menemukan pola baru dan didukung penuh oleh Pemerintah Pusat," imbuhnya.
Koster juga menyebutkan, selama masa jabatan gubernurnya empat tahun ke belakang, dia ingin mewujudkan misi Bali era baru yang salah satunya untuk menjaga alam bersih dan tercipta kehidupan masyarakat yang sehat dan berkualitas. Hal itu, sambungnya, harus pula dilaksanakan dengan kebijakan Bali mandiri energi dengan menerapkan energi bersih.
"Dengan, memantapkan pelaksanaan program pembatasan timbunan sampah plastik sekali pakai. Memantapkan pelaksanaan program sampah berbasis sumber di desa, kelurahan dan Desa Adat, membangun 102 unit TPS-3R di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, dan membangun tiga unit TPST di Denpasar," ujarnya. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
