Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Tanah Lima Rumah Warga Amblas Misterius
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Lima rumah warga di Perumahan Graha Mutiara Indah, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur mengalami penurunan tanah secara misterius.
Rumah-rumah itu ambles, beberapa di antaranya di bagian dapur dan belakang.
Plt Kepala BPBD Gresik, Suyono mengatakan peristiwa penurunan tanah yang mengakibatkan amblesnya rumah warga ini terjadi pada Minggu (25/2) sekitar pukul 03.00 WIB. Ia menjelaskan, penurunan tanah itu diperkirakan sekitar setengah sampai 1,5 meter ke bawah.
"Jadi kejadian penurunan tanah ini mulai Minggu jam 3 dini hari dan kami baru tahu laporan dari masyarakat itu hari Senin kemarin. Makanya kita turun dan hari ini, Selasa, ujar Suyono kepada wartawan, Selasa (27/2).
Suyono menyampaikan penyebab penurunan tanah ini diduga akibat permukaan tanah di wilayah tersebut tidak kuat. Pasalnya tanah di permukiman itu sebelumnya adalah area persawahan.
"Setelah teman-teman dari BPBD dibantu teman-teman PU dan DKPKP mungkin karena ini dulu tanah sawah, terus curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan adanya penurunan tanah," ucapnya.
Tapi dugaan penyebab penurunan tahan itu baru sementara. Pasalnya hingga kini, belum ada penelitian terkait hal itu di wilayah tersebut.
"Kita tidak tahu karena belum ada penelitian dan detail masalah itu. Kami tidak bisa serta merta [menyebut penyebab penurunan tanah] karena itu lempengan atau apa, tidak," ujar dia.
Untuk itu, ia mengimbau kepada warga sekitar tetap waspada. Pihaknya juga telah mendirikan posko untuk masyarakat.
"Karena kita tahu suasana cuacanya hujan terus dan kami mengharapkan berhati-hati juga setelah terjadi penurunan tanah pada hari Minggu kemarin," katanya.
Salah satu warga penghuni rumah yang tanahnya amblas, Agus Sulis mengatakan peristiwa itu terjadi Minggu (25/2) pukul 03.00 WIB dini hari. Saat itu, kata dia, keluarganya sedang istirahat.
"Terdengar suara gemeretak di lantai dan tembok, dan seketika itu juga bangunan belakang runtuh," kata Agus kepada wartawan, Selasa (27/2).
Agus menuturkan penurunan tanah terasa itu sejak Sabtu (24/2) sore. Ia melihat sebagian ubin mulai pecah dan beberapa sisi tembok retak. Begitu juga di rumah tetangganya
"Sejak hari Sabtu, saya dan tetangga ini waspada. Kaget ubin-ubin di lantai pecah, terlihat rambatan retak tembok. Terdengar juga sedikit suara suara gemuruh," tuturnya.
Kini, Agus dan keluarganya sudah mengemasi barang-barang berharganya. Dan sudah melakukan koordinasi bersama pemerintah setempat.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 850 Kali
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 744 Kali
Salak Karangasem Resmi Jadi Warisan Pertanian Dunia versi FAO
Dibaca: 687 Kali
Halloween di Bandara Ngurah Rai Usung Mitologi Bali
Dibaca: 680 Kali
ABOUT BALI
					Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
					Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
					Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
					Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem