Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Sapi di Karangasem Keracunan Daun Lempuyak, Bisa Akibatkan Kematian
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Seekor sapi ternak milik warga di Banjar Dinas Keladian, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem diduga mengalami keracunan akibat memakan daun kancing landa atau dikenal dengan lempuyak.
Dugaan itu menguat usai dokter hewan yang dipanggil oleh pemilik ternak datang dan melihat langsung kondisi sapi tersebut secara langsung. Di sana ternak sapi tersebut mengalami gejala kulit melepuh pada bagian tubuh yang terpapar sinar matahari secara langsung.
"Dari gejala dan temuan pakan yang ada di kandang tersebut, dugaan kami mengarah keracunan karena sapi memakan daun lempuyak," terang Drh. I Wayan Gunawan seizin Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, Kamis (1/2/2024).
Ia menjelaskan, kancing landa atau lempuyak dapat menyebabkan kerusakan pada hati sapi hingga membuat kulit menjadi sensitif dan sangat gatal jika terkena sinar matahari (penyakit baliziekte) apabila diberikan dalam jumlah banyak terlebih dalam kurun waktu yang lama.
Penyakit baliziekte adalah penyakit yang disebabkan akibat keracunan tanaman Lantana camara (Syadsali, et al., 2021) atau disebut tanaman Kancing Landa dan Lempuyak. Tanaman jenis tersebut mudah tumbuh dan mampu bertahan pada musim kemarau, sehingga terkadang menjadi pilihan makanan oleh peternak, akibat kekurangan pakan atau bahkan tanpa sengaja termakan saat merumput di padang pengembalaan.
Tanaman ini banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis serta tergolong dalam 10 gulma yang berbahaya di dunia (Hendrival dan Khaidir, 2012). Tanaman ini mengandung Lantadene-A yang bersifat toksik sehingga sapi yang memakan tanaman ini akan menunjukkan gejala klinis seperti nafsu makan menurun, gatal gatal dan kulit mengelupas. Penyakit Baliziekte dapat menimbulkan kerugian ekonomi akibat penurunan produktivitas dan dapat menimbulkan kematian pada sapi.
"Untuk tingkat keparahannya tergantung seberapa tingkat sensitif sapi, disana ada 3 sapi dalam 1 kandang, tapi hanya satu yang kondisinya seperti itu," ungkap Gunawan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3088 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
