Pencarian Korban Rusia di Dnipro Dihentikan: 40 Tewas, 20 Hilang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Total sebanyak 40 orang tewas dan 20 orang lainnya hilang usai rudal Rusia menghantam sebuah apartemen di Kota Dnipro, Ukraina, Sabtu (14/1). Tim penyelamat menghentikan pencarian pada Selasa.
Setelah serangan itu, Ukraina terus melanjutkan pembicaraan untuk mendapatkan lebih banyak senjata Barat, dan panglima militer Ukraina Valery Zaluzhny bertemu Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS untuk pertama kalinya secara langsung di Polandia.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan pada Selasa serangan Rusia di timur kota Dnipro pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 45 orang termasuk enam anak-anak. Korban termuda berusia 11 bulan.
Jumlah korban membuat serangan pada Sabtu menjadi salah satu serangan paling mematikan sejak Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina hampir 11 bulan lalu.
Kremlin menyangkal bertanggung jawab atas serangan yang juga melukai 79 orang, termasuk 16 anak. Di Dnipro, ratusan warga berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pelatih tinju Ukraina Mykhaylo Korenovsky.
"Dia memberi banyak awal dalam hidup," kata Taras Ivanov, yang putranya berlatih dengan pelatih Korenovsky.
"Kehilangan ini telah memengaruhi keluarga kami," kata sang ayah kepada AFP.
Artem Biryukov mengatakan Korenovsky seperti "ayah kedua" baginya.
"Berkat dia saya menjadi diri saya sekarang," katanya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan kembali janjinya bahwa setiap orang yang "menyebabkan teror ini" akan ditemukan dan dimintai pertanggungjawaban.
Pekerja kota membersihkan blok perumahan rancangan Soviet yang sebagian runtuh dan memindahkan lebih dari 9.000 ton puing konstruksi dan lebih dari 40 mobil rusak sejak pekerjaan penyelamatan dimulai pada Sabtu.
Pada pukul 13.00 (11.00 GMT), layanan darurat mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi serangan roket telah selesai.
"Dua puluh orang masih hilang," kata layanan darurat.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net