Rusdi Method, Inovasi Bedah Bariatrik dari Bali untuk Tekan Obesitas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Obesitas kian menjadi persoalan kesehatan serius di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, 1 dari 3 orang dewasa mengalami obesitas dan 1 dari 5 anak usia 5–12 tahun mengalami kelebihan berat badan.
Kondisi ini mendorong dunia medis untuk mencari terobosan dalam penanganannya. Salah satu langkah medis yang dikenal efektif adalah operasi bariatrik. Namun, teknik konvensional kerap menimbulkan risiko, termasuk weight regain dan komplikasi pasca operasi.
Menjawab tantangan itu, seorang dokter asal Bali menghadirkan inovasi baru yang kini menjadi sorotan, yakni RUSDI Method.
Recombinante Utendo Sleeve Gastrectomy De Ileal atau RUSDI Method merupakan metode operasi bariatrik hasil penelitian dr. Gede Eka Rusdi Antara, Sp.B, Subsp.BD(K), MARS, MH, dokter bedah digestif di RSUP Prof. Ngoerah Denpasar. Penelitian ini ia kembangkan dalam disertasi doktoralnya di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
“Secara umum, teknik ini merupakan gabungan sleeve gastrectomy dengan ileal proximal bypass—pemotongan sebagian lambung yang langsung dihubungkan dengan usus halus bagian atas,” jelas dr. Rusdi.
Hasil riset menunjukkan, RUSDI Method tidak hanya efektif menurunkan berat badan, tetapi juga mampu menekan faktor inflamasi kronis seperti CRP, Interleukin-6, dan TNF alfa, yang selama ini menjadi tantangan pada teknik konvensional.
Lebih jauh, teknik ini membawa sejumlah manfaat klinis, di antaranya: Perbaikan sindrom metabolik seperti diabetes, hipertensi, sleep apnea, hingga osteoarthritis.
Kedua, risiko malnutrisi dan defisiensi vitamin lebih rendah dibandingkan teknik bypass tradisional serta menekan risiko GERD de novo dan refluks empedu pasca operasi bariatrik.
“Teknik ini juga mengurangi produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar dan tetap memungkinkan akses endoskopi jika dibutuhkan. Selain itu, secara teknis lebih mudah dikerjakan oleh ahli bedah serta dapat direversi kembali menjadi sleeve gastrectomy bilamana diperlukan,” tambah dr. Rusdi.
Dengan temuan ini, Bali tidak hanya menjadi destinasi pariwisata, tetapi juga melahirkan inovasi dunia medis yang berpotensi menjadi rujukan internasional dalam penanganan obesitas.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tim