search
light_mode dark_mode
Program Desa Bisa Ekspor di Jembrana, Produk Lokal Berpeluang Tembus Pasar Global

Selasa, 9 September 2025, 19:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Program Desa Bisa Ekspor di Jembrana, Produk Lokal Berpeluang Tembus Pasar Global.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) meluncurkan program Desa BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor yang berlangsung di Koperasi Kerta Semaya Samaniya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Selasa (9/9) pagi. 

Program ini bertujuan mendorong desa-desa di Indonesia, termasuk di Bali, agar lebih mandiri dan mampu menembus pasar internasional.

Wakil Menteri Desa, Riza Patria, menegaskan bahwa desa tidak boleh lagi sekadar menjual bahan baku. Ia menekankan pentingnya hilirisasi produk agar memiliki nilai tambah yang lebih besar.

“Desa harus berani masuk ke hilirisasi, berinovasi, dan terkoneksi dengan pasar global. Bukan hanya jual bahan mentah, tapi sudah dalam bentuk produk jadi yang punya nilai tambah,” kata Riza.

Menurutnya, masa depan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada desa, karena hampir 90 persen wilayah Indonesia merupakan kawasan pedesaan. Data terbaru mencatat, ada lebih dari 5.500 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) aktif dan 80 ribu koperasi desa yang menjadi tulang punggung ekonomi pedesaan.

Program Desa Bisa Ekspor akan mempercepat pengembangan desa dengan strategi 3T, yaitu: Terbaik: Produk berkualitas, Terbanyak: Kuantitas memadai, Tercepat: Percepatan kemajuan desa.

Hingga saat ini, sekitar 2.300 desa binaan telah dipetakan, baik yang sudah siap ekspor maupun yang masih membutuhkan pendampingan. Program ini juga memfasilitasi pertemuan langsung antara desa dengan calon pembeli internasional.

Riza menambahkan, keberhasilan desa hanya bisa dicapai dengan kolaborasi banyak pihak. Mulai dari pemerintah, pelaku usaha, perguruan tinggi, masyarakat, hingga media.

“Kalau desa maju, Indonesia otomatis ikut maju. Desa harus jadi subjek pembangunan, bukan hanya objek,” tegasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami