search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Video Kekerasan Pelajar SMK di Denpasar Viral, Satu Dikeluarkan
Sabtu, 17 Mei 2025, 12:04 WITA Follow
image

beritabali/ist/Video Kekerasan Pelajar SMK di Denpasar Viral, Satu Dikeluarkan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Jagat maya kembali dihebohkan dengan sebuah video viral memperlihatkan aksi kekerasan fisik antar siswa yang diduga berasal dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Denpasar.

Peristiwa ini terjadi di sebuah gang di kawasan Jalan Mertasari, Banjar Mergaya, Desa Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar.

Korban berinisial AANDP (16) menjadi sasaran kekerasan oleh tiga pelajar berinisial SA, RE, dan INA. Kejadian bermula dari insiden pembinaan di sekolah akibat video siswa merokok di toilet yang beredar dan diterima oleh guru BK.

Menurut keterangan Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, korban difitnah sebagai pihak yang menyebarkan video tersebut kepada guru BK.

Hal ini memicu kemarahan para pelaku yang kemudian mengajak korban bertemu selepas jam sekolah. Dalam pertemuan itu, pelaku SA menendang korban, diikuti INA yang memukul korban sebanyak dua kali.

Guru BK sekolah menjelaskan bahwa video tersebut dikirim oleh salah satu siswa pada Kamis, 15 Mei 2025, sekitar pukul 09.00 Wita.

Pihak sekolah pun telah memanggil seluruh siswa yang terekam dalam video untuk dibina dan menyelesaikan persoalan secara musyawarah. Namun, di sore harinya, video kekerasan antar siswa yang masih mengenakan seragam sekolah kembali mencuat di media sosial, membuat publik geram.

Mediasi telah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Sekolah I Made Bajjegiarta, Kanit Binmas Polsek Denpasar Barat AKP I Wayan Budiartana, tiga personel Subdit 4 Ditreskrimum Polda Bali, staf, dan para guru. Kepala sekolah menegaskan bahwa pihaknya mengecam keras aksi bullying tersebut.

“Kami anggap ini sebagai tindakan kekerasan dan sudah merusak citra sekolah. Kami sudah panggil semua pihak dan sepakat menyelesaikannya hari ini. Korban dan pelaku telah resmi berdamai,” jelasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian mengimbau agar seluruh pihak, termasuk orang tua, dapat lebih mengawasi anak-anak mereka.

“Video ini bisa merusak masa depan mereka. Mari kita benahi bersama,” ujar AKP Budiartana.

Dalam hasil mediasi, pelaku SA dinyatakan dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, pelaku juga menyatakan kesiapannya membiayai pengobatan korban.

Pihak sekolah berharap kejadian serupa tidak terulang kembali dan meminta semua siswa menjaga nama baik institusi pendidikan.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami