Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Firasat Orang Tua Siswi SD di Blahbatuh yang Meninggal Usai Digigit Anjing

Jumat, 11 Agustus 2023, 10:26 WITA Follow
image

beritabali/ist/Firasat Orang Tua Siswi SD di Blahbatuh yang Meninggal Usai Digigit Anjing.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Salah satu siswi SDN di Desa Bedulu, Blahbatuh, inisial GKP, meninggal dunia pada Minggu lalu (6/8). Diagnosa medis, anak itu mengalami asma sedang. Namun sore harinya, si anak tidak mau minum dan mengembuskan nafas terakhir pukul 18.57.

Sejak kematiannya, berembus kabar jika si anak sempat digigit anjing pada tujuh bulan lalu. Akhirnya Dinas Kesehatan turun melakukan investigasi.

Adapun hasil investasi menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, bahwa si anak datang ke IGD RSU Ari Canti, Mas, Ubud, dengan keluhan sesak nafas, mual muntah dan tidak nafsu makan, serta dalam kondisi kesadaran baik. 

"Pihak rumah sakit menyampaikan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan pasien diagnosis Asma Serangan Sedang," ujarnya, Jumat (11/8).

Ketika itu pasien tidak mau minum air karena takut muntah dan berliur. Kemudian sekitar pukul 17.50 WITA, pasien mengalami kejang secara tiba-tiba saat pasien meminum air, terjadi kejang lalu pasien tidak sadarkan diri. 

“Menurut ibu pasien saat itu sudah dilakukan pencucian dengan air mengalir dan sabun, tetapi tidak berobat ke fasilitas kesehatan,” sebutnya.

Informasi dari keluarga, anak ini digigit anjing di bagian kaki kirinya di Pantai Cucukan. Sang ayah DEP mengaku tidak menyangka dengan kepergian anak yang di sekolah menjadi ketua kelas itu. 

"Sempat ada firasat kehilangan emas dan anjing sempat mengaum di depan kamar dan istri sempat ketimpa gelas kakinya kena," kisahnya.

Semasa hidup GKP suka bergaul dan periang. "Banyak teman nongkrong di rumah tiang, suka makan pedes," tutup dia.

Usai kejadian, jasad GKP telah dikubur di setra desa setempat.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami