Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comFenomena Hujan Es di Semarang, Ini Penjelasan BMKG
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Fenomena hujan menyerupai butiran es terjadi sekitar 5 menit di Karang Bendo, Kelurahan Karang Rejo, Gajah Mungkur, Kota Semarang.
Sementara itu, warga Gajah Mungkur, Yoko membenarkan kejadian tersebut. Fenomena hujan yang menyerupai butiran es itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Dia mengaku sempat kaget karena atap rumahnya seperti dilempari batu saat itu.
"Kalau saya amati butiran es itu sampat turun sekitar 5 sampai 10 menit," jelasnya dikutip dari Suara.com, Sabtu (29/5/2021).
Dia menceritakan, saat itu tempatnya memang sedang dilanda hujan deras yang disertai dengan angin dan petir yang suaranya cukup keras. Hal itu membuatnya penasaran dan akhirnya mendokumentasikan fenomena tersebut.
"Saya juga kaget banyak es kecil-kecil di jalan," ujarnya.
Meski sempat mendokumentasikan kejadian tersebut, menurutnya kejadian itu tak berlangsung lama. Karena kejadian itu, mobil miliknya juga terkena hujan yang menyerupai es itu.
"Suaranya di genteng terdengar jelas dan mobil depan juga kena," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan, fenomena hujan es itu diakibatkan karena Perairan Utara Jawa membentuk pertemuan angin di wilayah utara Jawa Tengah (Temanggung dan Semarang).
"Serta didukung oleh masa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas Sehingga potensi tumbuhnya awan hujan (kumulonimbus) cukup besar," jelasnya.
Hal itu juga menyebabkan terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es di beberapa wilayah Kota Semarang dan juga Jawa Tengah secara keseluruhan.
"Hujan dan angin kencang dissetai hujan es memang terjadi di wilayah Jateng, tak terkecuali Semarang," ucapnya.
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
