Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comBupati Suwirta Gagas Kotoran Ternak Jadi Bank Kompos
Selasa, 19 Juli 2016,
06:10 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Beritabali.com, Klungkung. Upaya Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya dengan penggunaan pupuk organik secara berkelanjutan.
Ide ini muncul saat Bupati Suwirta mengunjungi kelompok- kelompok ternak sapi yang ada di Desa Jumpai dan Tangkas pada saat melaksanakan program bedah Desa Jumat (15/7). Usaha ini juga akan menjawab pertanyaan yang muncul dari petani tentang kelangkaan pupuk ditingkat petani.
Strategi yang akan dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pupuk organik berupa pembuatan bank kompos. “Selama ini sering kita dengar ada bank sampah, bank kompos yang belum terdengar,” terang Suwirta.
Gagasan ini muncul ketika Bupati Klungkung meninjau kelompok ternak yang belum optimal memanfaatkan Kotoran sapi maupun limbahnya, bahkan ada yang dijual murah antara Rp. 50.000 s/d Rp. 100.000 per truk. Justru keuntungan melimpahnya kotoran sapi di peternak dimanfaakan daerah lain untuk digunakan pada tanaman hortikultura seperti sayur dan jeruk.
Melihat beberapa kelompok ternak sapi yang kotoran ternaknya tidak diolah dengan maksimal, untuk itu Bupati Suwirta meminta kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, agar mengkaji untuk mencarikan lahan sebagai tempat pengolahan kotoran sapi untuk dijadikan kompos sehingga kotoran sapi tersebut bisa bermanfaat bagi para petani.
Sementara itu Ketua Kelompok ternak Satya Winangun Nengah Sudarma asal Desa Tangkas mengatakan, Proses bank kompos diawali dari kotoran sapi yang ada ditingkat peternak dibeli, dipilih yang berkualitas dijadikan satu dan dibawa kesentra bank kompos untuk diproses dengan teknologi kompos. Hasil kompos ini disalurkan kepada subak, Taman kota atau petani untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas hasil produksi pertanian.
Proses pembuatan kompos meliputi pengeringan bahan baku kompos dengan cara dijemur, hasil olahan dimasukkan alat pengolah pupuk organik sehingga ukurannya lebih halus, kemudian dicampur dengan bahan tambahan seperti kotoran ayam, dilanjutkan proses pengayakan, Perlakuan inokulasi bakteri fermentasi kedalam bahan kompos, kemudian lanjut ke proses fermentasi dan pengadukan hingga proses fermentasi menjadi sempurna (3-4 minggu). Terakhir dilakukan proses pendinginan dan packing.[bbn/hms/psk]
Berita Premium
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025