Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Bisa Terjadi Karena Pelaku Merasa Depresi

Minggu, 13 Juni 2010, 00:35 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Persetubuhan antara manusia dan sapi ternyata sudah terjadi beberapa kali di Bali. Menurut ahli kesehatan jiwa di Bali, munculnya fenomena ini antara lain disebabkan oleh adanya perasaan depresi atau tertekan dari pelaku persetubuhan dengan hewan ini. 

Menurut ahli kesehatan jiwa Bali, Profesor Luh Ketut Suryani, persetubuhan antara seorang remaja pria dan sapi betina seperti yang terjadi di Desa Yeh Embang Jembrana merupakan peristiwa yang kesekian kalinya di Bali.Sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di wilayah kabupaten lainnya seperti di kabupaten Buleleng dan kabupaten Tabanan, dengan total jumlah lebih dari lima kasus.

Terjadinya hubungan seksual antara manusia dan sapi ini disebabkan oleh adanya faktor pemicu sebelumnya yakni perasaan depresi dan terhina dari pelaku persetubuhan dengan sapi ini.Gangguan kejiwaan lainnya yang ikut menjadi pemicu adalah adanya perasaan tidak dihargai, tidak punya teman, serta tidak ada lawan jenis yang mau diajak berhubungan seks, jelas Suryani.

Terhadap orang atau pelaku persetubuhan dengan hewan ini perlu diberi terapi untuk pemulihan trauma, karena telah melakukan perbuatan yang memalukan.Jika trauma ini tidak diterapi, pelaku bisa menderita trauma berkepanjangan, merasa tidak berguna, dan akhirnya memilih jalan bunuh diri, imbuhnya.

Untuk menghindari hal ini terulang lagi, para orang tua diminta untuk mengawasi anaknya terutama yang sudah menginjak remaja. Dengan adanya komunikasi, edukasi, dan pengawasan yang baik dari orang tua, para remaja diharapkan akan bisa lebih bertanggung jawab dalam berbuat dan tidak melakukan hal-hal negatif. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami