Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Ribuan Kubik Kayu Ilegal Logging Membusuk

Negara

Selasa, 12 Agustus 2008, 19:36 WITA Follow
Beritabali.com

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Ribuan kubik kayu jati berbagai ukuran dibiarkan membusuk begitu saja di tempat pengujian kendaraan (KIR) di Dusun Peh, Desa Kaliakah, Negara.

Kayu jati sisa-sisa penjarahan dan penebangan liar dan hasil tebangan dari trubusan (tunggak semi) di hutan produksi terbatas Bali Barat ditumpuk sejak sekitar enam tahun silam lantaran tidak laku dilelang.



Dari pantauan di lapangan, ribuan kubik kayu jati ini kondisinya sudah lapuk lantaran disengat matahari dan diguyur hujan selama enam tahun. Bahkan tumpukan kayu bagian bawah sudah dimakan rayap serta ditumbuhi tumbuhan liar yang menjalar.

Tumpukan kayu membusuk ini, mengundang perhatian anggota DPRD Jembrana, I Ketut Subadi. Ketua F Golkar ini mengatakan daripada membusuk dan lapuk, lebih baik ribuan kubik kayu jati itu dimanfaatkan untuk industri kecil yang mengunakan bahan baku kayu.



"Kenapa kayu-kayu yang kwalitasnya bagus tidak dimanfaatkan untuk industri meubeler atau untuk membuat bangku sekolah," ungkapnya.



Sementara itu Kabid Kehutanan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan (Perkutut) Subaktyanu Dermorejo, ketika dikofirmasi Selasa (12/8) membenarkan kalau ribuan kubik kayu jati itu adalah sisa tebangan liar dan tebangan trubusan dari hutan produksi terbatas Bali barat.

"Kayu tersebut milik propinsi, karena hutan produksi itu kewenangannya ada di provinsi," ujarnya.

Sebenarnya kata Subaktyanu, ribuan kubik kayu jati itu pernah dilelang, namun tidak laku lantaran harga yang ditawar oleh peserta lelang jauh di bawah harga standar.

"Karena tidak laku kayu itu tetap dibiarkan di tempat pengujian kendaraan itu,"ucapnya. (dey)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami