logo logo

The next-generation blog, news, and magazine theme for you to start sharing your stories today!

The Blogzine

Save on Premium Membership

Get the insights report trusted by experts around the globe. Become a Member Today!

View pricing plans

New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Tepis Stigma Gepeng Dengan Bekerja di Luar Negeri

Selasa, 30 Oktober 2007, 21:26 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Anggapan selama ini bahwa warga Desa Muntig Gunung, Kecamatan Kubu mayoritas warganya berprofesi sebagai Gepeng (gelandangan dan pengemis) tidaklah benar. Stigma itu ditepis oleh para generasi mudanya yang telah banyak meraih kesuksesan hidup dengan bekerja di luar negeri.

 


Malahan, tidak jarang para tenaga kerja yang berhasil menembus bursa kerja di luar negeri atau di perusahaan asing seperti kapal pesiar itu berasal dari desa-desa yang masih memiliki status desa tertinggal seperti Muntig Gunung atau dari dusun-dusun terpencil di Kabupaten Karangasem lainnya.
Kenyataan demikian dibenarkan Wabup Karangasem, Drs. I Gusti Lanang Rai, Selasa (30/10).

Sekalipun dikenal sebagai desa penghasil Gepeng (gelandangan dan pengemis) atau identik dengan kawasan tertinggal, namun tidak sedikit generasinya kini sudah berhasil dan sukses bekerja di luar negeri maupun di perusahaan-perusahaan asing (baca : kapal pesiar, red),ujar Wabup Lanang Rai.



Selain di bekerja di kapal pesiar, bekerja di luar negeri juga sukses dilakoni warga Muntig Gunung, Kubu. Jadi sejauh ini, tidaklah selalu benar anggapan orang bahwa Desa yang terletak di lereng Gunung Agung itu hanya menghasilkan generasi Gepeng,lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, masih dalam suasana peringatan Hari Sumpah Pemuda, Wabup Lanang Rai juga menyampaikan penghargaan dan rasa bangganya terhadap generasi muda Karangasem yang memiliki semangat baja untuk memperbaiki nasib ke luar negeri dan menjadi pahlawan devisa bagi negara.


Selain biaya pendidikan di bidang terkait masih cukup tinggi, juga biaya proses keberangkatan yang kadang membuat para calon bersusah payah dalam mencari pinjaman uang. Terkait persoalan itu, untuk kedepannya para calon tenaga kerja ini sangat berharap ulur tangan pemerintah atau pihak terkait dalam mewujudkan cita-cita mereka yang ingin bekerja di luar negeri. 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami