Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Harga Babi Jelang Galungan Masih Stagnan, Peternak Bali Harap Naik

Minggu, 16 November 2025, 18:34 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist/Harga Babi Jelang Galungan Masih Stagnan, Peternak Bali Harap Naik.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menjelang Hari Raya Galungan, harga pokok bumbu di pasaran di Provinsi Bali masih terpantau stabil. 

Namun, kekhawatiran muncul terkait potensi lonjakan harga daging babi, mengingat kebutuhan masyarakat Hindu yang meningkat menjelang Penampahan Galungan.

Dalam tradisi umat Hindu di Bali, pembelian babi untuk sarana upacara dan konsumsi menjadi bagian penting dari persiapan hari raya. Saat ini, harga babi hidup masih berada di kisaran Rp 40 ribu per kilogram. 

Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali berharap dalam beberapa hari sebelum Penampahan Galungan, harga dapat bergerak naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.

Ketua GUPBI Bali, I Ketut Hari Suyasa, mengatakan bahwa harga Rp 40 ribu di tingkat peternak belum memberikan keuntungan. Ia menjelaskan bahwa biaya operasional per kilogram masih berada pada kisaran Rp 40 ribuan.

"Harga saat ini masih di bawah Rp 45 ribu, berharap saat hari raya bisa mencapai Rp 45 ribu. Sehingga memberikan sebuah harapan baik di hari raya untuk peternak," paparnya.

Dalam enam bulan terakhir, harga babi sempat anjlok hingga Rp 35 ribu per kilogram sebelum perlahan merangkak naik dan kini stagnan di angka Rp 40 ribu. Suyasa menyebutkan sejumlah desa adat di Bali, termasuk di wilayah Tabanan, biasanya membuat kesepakatan harga khusus saat hari raya.

"Keputusan adat bisanya kisaran menjadi Rp 43 ribu sampai Rp 45 ribu, tergantung kualitas babinya," ujarnya.

Terkait ketersediaan, Suyasa menegaskan stok babi di Bali jelang Galungan masih sangat aman. Populasi babi di Bali berada di kisaran 1,6 juta hingga 2 juta ekor. Hingga saat ini, tidak ada laporan gangguan kesehatan serius pada babi potong. Meski demikian, peternak masih dibebani persoalan tingginya harga pakan.

Menurutnya, 75 persen biaya produksi ditentukan oleh harga pakan babi, sehingga pergerakan harga pakan sangat mempengaruhi keberlanjutan usaha peternak. Ia juga menyoroti program ketahanan pangan yang dinilai masih sebatas wacana.

Bali diketahui memiliki populasi peternak babi terbesar di Indonesia, dan praktik pemeliharaan babi telah menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat. Peternakan babi bahkan disebut sebagai salah satu penopang ketahanan pangan di Bali.

"Namun hingga saat ini babi belum jadi perhatian serius pemerintah Bali dalam hal menjalankan peternakan babi," sentil Suyasa.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami