Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
The Journey of Hope: Tawa dan Harapan Anak Penderita Kanker di Bali
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Tawa dan senyum tulus mewarnai hari istimewa di Marine Safari Bali, Selasa (28/10/2025). Sebanyak 14 anak pejuang kanker dari berbagai wilayah di Denpasar menikmati momen bahagia dalam kegiatan “The Journey of Hope Edu-Fun Pejuang Hebat”, hasil kolaborasi Taman Safari Indonesia dengan Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI).
Direktur Utama Taman Safari Indonesia, Aswin Sumampau, mengatakan kegiatan ini menjadi bentuk dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit.
"Melalui kegiatan eduwisata yang menyenangkan, kami ingin mereka merasakan kegembiraan, kebersamaan, dan pengalaman berinteraksi dengan satwa di Marine Safari Bali,” ujarnya.
Aswin menegaskan, taman safari tidak hanya berfokus pada konservasi hewan, namun juga memiliki tanggung jawab sosial untuk menebar kebahagiaan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
“Selain anak datang untuk berlibur, kami juga melihat anak-anak di YKAI yang berjuang melawan kanker. Mereka pun berhak merasakan kebahagiaan dan semangat baru,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak tampak ceria menikmati berbagai atraksi satwa laut dan darat. Mereka menyaksikan keindahan terumbu karang, akuarium raksasa, hingga atraksi lumba-lumba, anjing laut, dan pinguin humboldt. Tak hanya itu, mereka juga belajar mengenal satwa darat seperti capybara, burung perkici, dan jalak Bali yang kini terancam punah.
Senyum dan tawa menghiasi wajah mereka, meski sebagian baru selesai menjalani kemoterapi atau radiasi. Namun semangat mereka tetap membara.
Perwakilan Yayasan Kanker Anak Indonesia Bali, Hana Elisa Manday, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk healing sejati.
“Mereka hari ini punya kesempatan merasakan satu hari seperti anak sehat lainnya. Mereka belajar, tertawa, dan melupakan rasa sakitnya. Ada yang baru habis kemo, ada yang baru selesai radiasi, tapi tetap tersenyum,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa proses penyembuhan anak dengan kanker tidak hanya bergantung pada obat-obatan, tetapi juga pada dukungan emosional dan suasana hati yang bahagia.
“Seperti yang dikatakan Pak Aswin, hati yang gembira adalah obat paling mujarab. Dan hari ini, kita melihat sendiri kebahagiaan itu,” tambahnya.
Hari itu menjadi lebih dari sekadar kunjungan wisata — sebuah pengingat bahwa harapan selalu ada, bahkan di tengah perjuangan yang panjang.
Dari tawa kecil, pelukan hangat, dan pandangan mata yang penuh semangat, terpancar pesan mendalam: anak-anak ini boleh sakit, tapi mereka tetap hebat, kuat, dan layak bahagia.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 9139 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 7103 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem