Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
AMSI Bali Ajak Gen Z Cegah Hoaks Lewat Literasi Digital
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali menggelar talkshow bertajuk "Gen Z Bermedia: Cegah Hoaks, Wujudkan Ruang Digital Sehat", Jumat (24/10/2025) di Renoma Resto, Renon, Denpasar.
Kegiatan AMSI Bali Talk ini menargetkan penguatan literasi digital dari kalangan muda dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Ni Made Ras Amanda G., S.Sos., M.Si. dari Universitas Udayana (Unud) dan Luh De Suryani, anggota AMSI Bali.
Acara berlangsung dalam format diskusi interaktif sebagai ruang belajar di luar kelas untuk membekali peserta dengan keterampilan memilah dan memverifikasi informasi.

Ketua AMSI Bali, I Ketut Adi Sutrisna, menyebut Generasi Z merupakan kelompok pengguna paling produktif di ekosistem digital.
“Tantangan itu berwujud bagaimana membedakan antara informasi faktual dan informasi menyesatkan yang cepat tersebar di berbagai kanal digital,” katanya.
Adi Sutrisna menegaskan kemampuan berpikir kritis menjadi kunci utama dalam memitigasi penyebaran hoaks. Ia mengajak peserta membiasakan diri bertanya sederhana terhadap setiap potongan informasi yang diterima: mengapa informasi itu beredar, bagaimana cara informasi itu muncul, dan apakah ada alasan logis di balik peristiwa yang dilaporkan.
Ia menambahkan langkah praktis yang bisa diterapkan pengguna muda, seperti menanyakan unsur dasar berita (siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana), serta membiasakan melihat peristiwa dari berbagai sudut pandang.
Sementara itu, Dr. Ni Made Ras Amanda menekankan pentingnya integrasi keterampilan literasi digital ke dalam pembelajaran formal dan nonformal. Ia menilai kemampuan berpikir kritis memerlukan latihan berulang dan contoh konkret agar menjadi budaya bermedia generasi muda.
Dalam sesi diskusi, narasumber juga memberikan contoh teknik verifikasi sederhana, seperti memeriksa sumber asli konten, melacak metadata foto/video, mencari laporan serupa di media kredibel, dan menggunakan situs pemeriksa fakta jika menemukan klaim mencolok.
Luh De Suryani menilai talkshow ini menjadi ruang diskusi konstruktif yang mendorong peserta muda melatih pertanyaan kritis dan belajar teknik verifikasi yang bisa langsung diterapkan di media sosial.

AMSI Bali berharap kegiatan ini tidak hanya informatif, tetapi juga membentuk kebiasaan jangka panjang untuk mengedepankan verifikasi sebelum berbagi informasi. Adi Sutrisna menegaskan pengaktifan berpikir kritis oleh Gen Z adalah langkah preventif agar ruang digital lebih sehat dan bermutu.
Talkshow ini menjadi bagian dari rangkaian inisiatif AMSI Bali dalam meningkatkan kapasitas warga digital, khususnya generasi muda, menghadapi arus informasi cepat dan sering tidak terverifikasi.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 8205 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 6443 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem