20 SD di Bangli Minim Siswa Baru, Disdikpora Siapkan Langkah Regrouping
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Hingga batas akhir daftar ulang Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026, sebanyak 20 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bangli tercatat minim siswa baru, dengan jumlah kurang dari 10 orang per sekolah.
Kondisi ini berdampak pada ketimpangan penyebaran siswa baru, meskipun jumlah lulusan dari jenjang sebelumnya cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, dari total 163 SD yang ada, terdapat 20 sekolah yang hanya menerima siswa baru dengan jumlah di bawah 10 orang. Bahkan, beberapa sekolah hanya mendapatkan empat siswa baru.
Penyebaran sekolah yang minim siswa ini terjadi di seluruh kecamatan. Di Kecamatan Bangli terdapat 7 sekolah, Susut 2 sekolah, Tembuku 4 sekolah, dan di Kecamatan Kintamani sebanyak 7 sekolah.
Kepala Disdikpora Bangli, I Komang Pariartha, pada Kamis (17/7/2025), menjelaskan bahwa tren penurunan jumlah siswa memang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
"Dari tahun ke tahun jumlah peserta didik untuk jenjang PAUD/TK dan SD terus mengalami penurunan, sehingga hal ini berpengaruh terhadap beberapa sekolah minim siswa baru," jelasnya.
Selain faktor jumlah kelahiran yang menurun, banyak anak juga menempuh pendidikan di luar daerah karena mengikuti orang tua yang bekerja di tempat lain.
Data menunjukkan pada tahun 2025, jumlah lulusan TK di Bangli mencapai 2.421 siswa, sementara tamatan SD sebanyak 3.662 siswa, sehingga terdapat selisih sekitar 1.241 siswa, yang menunjukkan bahwa tidak semua lulusan TK melanjutkan ke SD di wilayah Bangli.
"Meski minim siswa, pihak sekolah diwajibkan memberikan pendidikan yang maksimal terhadap anak didiknya," tegas Komang Pariartha.
Sebagai solusi jangka menengah, Disdikpora Bangli tidak menutup kemungkinan akan melakukan regrouping atau penggabungan beberapa sekolah yang minim siswa. Namun langkah ini akan melalui kajian dan pertimbangan matang agar seluruh sekolah memiliki jumlah siswa yang ideal dan pelayanan pendidikan tetap optimal.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl