Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comViral Aksi Pendaki Turuni Lereng Gunung Agung Demi Topi
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Sebuah video aksi nekat seorang pendaki Gunung Agung yang berusaha mengambil topinya di lereng terjal puncak gunung baru-baru ini viral di media sosial dan memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Forum Pemandu Gunung Agung.
Dalam video tersebut, tampak seorang pendaki nekat menuruni kemiringan ekstrem di atas ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) hanya demi mengambil topi yang terjatuh. Aksi itu dinilai sangat berisiko dan berpotensi membahayakan nyawa.
Ketua Forum Pemandu Gunung Agung, I Ketut Mudiada, menyayangkan tindakan sembrono tersebut. Menurutnya, meski kemiringan tidak mencapai 90 derajat, area itu tetap tergolong berbahaya karena pijakan yang tidak stabil dan rawan longsor. Ia menilai aksi itu sangat tidak layak dilakukan, meskipun oleh pendaki berpengalaman sekalipun.
“Turunan seperti itu cukup berbahaya, walaupun mungkin ia sudah terbiasa mendaki. Tapi tetap saja, risiko terperosok sangat tinggi, apalagi jika batu yang dipijak tiba-tiba lepas,” ujar Mudiada, Selasa (1/7/2025).
Ia menambahkan, keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap pendakian. Barang yang jatuh, sekalipun memiliki nilai pribadi atau emosional, seharusnya tidak menjadi alasan untuk mempertaruhkan keselamatan diri.
Ia mengingatkan, pernah ada insiden serupa sebelumnya, di mana seorang pendaki mengalami luka-luka akibat nekat mengambil barang yang jatuh di kemiringan curam.
“Kami tidak tahu seberapa penting topi itu bagi pendaki tersebut. Tapi tindakan seperti itu sangat kami sayangkan. Kalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, bukan hanya dia yang rugi, tapi juga akan menyulitkan banyak pihak termasuk tim evakuasi,” tegasnya.
Mudiada pun mengimbau seluruh pendaki untuk lebih bijak dan disiplin selama berada di kawasan Gunung Agung, terlebih di wilayah puncak yang medan dan cuacanya sangat tidak bisa diprediksi. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
