Kemarau Basah, Harga Bumbu dan Sayur di Bangli Naik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Harga berbagai kebutuhan pokok seperti bumbu dapur dan sayur-mayur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bangli mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini dipicu oleh kemarau basah dan hujan tak menentu yang membuat hasil panen petani terganggu. Hal tersebut disampaikan salah satu pedagang sembako di Pasar Kidul Bangli, Ni Ketut Sutriani, Rabu (25/6/2025).
“Akibat musim hujan yang tidak menentu, berbagai harga bumbu dapur terus mengalami kenaikan harga,” ujarnya.
Dari pantauan di Pasar Kidul Bangli, harga cabai kecil kini melonjak dari Rp30 ribu–Rp45 ribu per kilogram menjadi Rp70 ribu. Cabai besar ikut naik menjadi Rp22 ribu dari harga sebelumnya Rp20 ribu per kilogram. Sementara bawang merah yang sebelumnya Rp30 ribu kini tembus Rp40 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang putih masih stabil di angka Rp35 ribu per kilogram.
Kenaikan signifikan juga terjadi pada tomat, dari Rp12 ribu melonjak menjadi Rp30 ribu per kilogram. Tak hanya bumbu dapur, sejumlah jenis sayur mayur juga mengalami kenaikan harga.
Buncis yang semula Rp12 ribu per kilogram kini dijual Rp23 ribu. Kacang panjang yang biasanya di kisaran Rp10 ribu–Rp15 ribu kini menjadi Rp20 ribu per kilogram. Harga timun pun ikut naik di angka Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per kilogram, meskipun sebelumnya stabil di harga tersebut.
Ni Ketut Sutriani mengatakan, kenaikan ini disebabkan oleh faktor cuaca.
“Kenaikan yang terjadi diakibatkan faktor musim hujan, sehingga banyak tanaman petani yang terkena penyakit, yang berimbas pada hasil panen petani yang tidak maksimal,” jelasnya.
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung selama cuaca di Bangli belum stabil. Masyarakat diminta bijak dalam berbelanja kebutuhan pokok serta memanfaatkan alternatif bumbu dan sayuran lokal yang masih tersedia di pasar.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl