search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Senpi Gangster Australia Dibuang di Sawah, Polisi Masih Telusuri
Jumat, 20 Juni 2025, 21:54 WITA Follow
image

beritabali/ist/Senpi Gangster Australia Dibuang di Sawah, Polisi Masih Telusuri.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Penyidik Satreskrim Polres Badung terus mendalami keberadaan senjata api (senpi) yang digunakan trio gengster asal Australia saat melakukan penembakan terhadap dua warga Australia, Zivan dan Sanar, di Villa Casa Santisya, Mengwi, Badung.

Informasi terbaru yang diperoleh, senjata api tersebut diduga dibeli secara online. Usai melakukan penembakan, senpi itu dibuang ke tengah persawahan. Namun, ketiga tersangka mengaku tidak mengetahui lokasi pasti persawahan tempat senjata itu dibuang.

Tiga tersangka yakni Darcy Francesco Jenson (37), Coskun Mevlut (23), dan Tupou Pasa I Midolmore (37) hingga kini masih menjalani pemeriksaan intensif. Penyidik terus mendalami berbagai keterangan, termasuk terkait asal-usul senjata dan peluru yang digunakan.

"Dari keterangan mereka membeli dua pucuk senjata berikut peluru secara online," beber sumber, Jumat 20 Juni 2025.

Pasca penembakan, senpi itu sempat dipegang oleh dua tersangka yakni Darcy Francesco Jenson dan Coskun Mevlut. Sedangkan Tupou disebut tidak sempat memegang senjata. Keduanya menembak korban saat tengah tidur di kamar vila. Akibat kejadian itu, Zivan tewas dengan dua peluru bersarang di dadanya, sementara Sanar mengalami luka kritis.

Anehnya, ketiga pelaku berdalih tidak mengetahui di mana keberadaan senjata api tersebut. Setelah melakukan penembakan, senjata dibuang di area persawahan, namun mereka tidak bisa menunjukkan lokasinya.

"Mereka ngaku tidak tahu di mana lokasi persawahan itu. Keterangan para pelaku masih didalami," pungkas sumber tersebut.

Selain soal senjata api, penyidik juga menggali kemungkinan adanya motif lain di balik aksi brutal ini. Dugaan sementara, kasus ini dipicu dendam lama di antara para korban dan pelaku.

Terkait informasi pembelian senjata api secara online, Kapolres Badung AKBP Muhamad Arif Batubara belum membenarkan hal tersebut. Ia menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Kami masih lakukan pengembangan, semoga dapat diketahui dalam waktu dekat," ujarnya kepada awak media, Jumat 20 Juni 2025.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga Australia, Zivan Radmanovic dan Sanar Ghanim, menjadi korban penembakan brutal saat tidur di Vila Casa Santisya, Mengwi, Badung, pada Sabtu 14 Juni 2025. Zivan tewas setelah diberondong dua peluru di bagian dada, sementara Sanar mengalami luka kritis.

Polda Bali bersama Polres Badung, Bareskrim Polri, Divhubinter, dan Interpol, bergerak cepat memburu para pelaku. Hasilnya, tiga tersangka berhasil diringkus di Jakarta dan dua lainnya diamankan di Singapura saat hendak melarikan diri, Selasa 17 Juni 2025.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami