search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sutjidra Wajibkan Sekolah di Buleleng Gelar Aksi Bersih Tiap Sabtu
Rabu, 4 Juni 2025, 15:53 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sutjidra Wajibkan Sekolah di Buleleng Gelar Aksi Bersih Tiap Sabtu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjidra menginstruksikan sekolah untuk meluangkan waktu satu jam, di setiap hari Sabtu, untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan.

Ini merupakan bentuk tindaklanjut Surat Edaran (SE) Gubernur Bali tentang Gerakan Bali Bersih. Sutjidra mengatakan, sampah tidak tertangani secara baik di Bali khususnya Buleleng. Bahkan masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Hal ini kemudian menjadi isu internasional.

Untuk itu, di Buleleng kata Sutjidra pihaknya menginstruksikan seluruh sekolah agar mengajak peserta didiknya melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan. Kegiatan ini cukup dilakukan selama satu jam, setiap hari Sabtu.

"Ini bagus untuk membentuk karakter anak hidup bersih dan sehat," katanya.

Selain itu, Sutjidra menyebut pihaknya juga rutin menggelar kegiatan bertajuk Gerakan Buleleng Bersih Sampah. Aksi bersih-bersih ini melibatkan ASN dan non-ASN di lingkup Pemkab Buleleng. Gerakan ini dilakukan di sepanjang garis pantai Buleleng atau sungai.

Sementara terkait pengelolaan sampah berbasis sumber, seluruh instansi diwajibkan untuk membuat Teba Modern. Ini mengacu pada SE Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

Dimana Teba Modern ini berfungsi untuk menampung sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk. Sedangkan sampah anorganik harus daur ulang, dan sisa makanan bisa diolah menjadi pupuk organik cair.

"Akan kami pantau, semua instansi baik di lingkup Pemkab Buleleng atau instansi vertikal yang ada di Buleleng untuk membuat Teba Modern ini," jelasnya.

Bagaimana dengan pengelolaan sampah di TPA Bengkala? Pejabat asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini menyebut, harus menggunakan teknologi yang membutuhkan anggaran cukup besar. Untuk itu, Sutjidra mengaku akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemprov Bali.

"Pengelolaan secara terintegrasi mungkin akan dikoordinir oleh Pemprov. Namun yang pasti seluruh masyarakat kami minta untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan pengurangan plastik sekali pakai," tandasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami