60 Tahun Vakum, Tradisi Megibung Mulai Dibangkitkan di Bangli
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Tradisi megibung, salah satu warisan leluhur Bali yang sarat filosofi kebersamaan, kini mulai kembali dihidupkan di beberapa desa adat. Tradisi makan bersama dalam satu wadah ini sempat nyaris ditinggalkan seiring perkembangan zaman.
Seperti yang dilakukan warga di Desa Adat Tingkadbatu, Jehem, Tembuku, Bangli. Setelah lebih dari 60 tahun vakum, tradisi megibung kembali digelar bertepatan dengan Buda Kliwon Pahang, saat pelaksanaan piodalan di Pura Dalem setempat, Rabu (28/5/2025).
Bendesa Adat Tingkadbatu, I Wayan Budiarta, mengatakan bahwa tradisi megibung mengandung makna kebersamaan dan keharmonisan.
“Tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah, karena dalam tradisi megibung seluruh peserta makan dengan tangan, duduk bersila di lantai, menikmati hidangan yang sama dalam satu wadah,” ujarnya.
Pelaksanaan megibung diyakini dapat berbagi rasa dan syukur atas kenikmatan yang telah diberikan, sekaligus meningkatkan kerukunan antarwarga.
“Diharapkan dengan dilestarikannya kembali tradisi megibung, seluruh masyarakat bisa bersatu dan rukun, yang berujung pada lancarnya berbagai program pembangunan menuju masyarakat yang damai dan sejahtera,” sambung Budiarta.
Pihak desa adat berkomitmen untuk terus melestarikannya, tidak hanya dalam kegiatan keagamaan, tapi juga dalam berbagai upacara adat lainnya.
Menurutnya, tradisi ini tidak hanya memberi dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga sekaligus melestarikan warisan leluhur yang menjadi jati diri kehidupan sebagai orang Bali.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl